Chapter 6

426 49 1
                                    

Di Feisheng mengerutkan kening melihat Li Lianhua sudah terlihat rapi di pagi hari.

"Kau mau pergi ke bangsal anak lagi?”  dia menebak.

Li Lianhua berbalik dan tersenyum.

"Tentu saja. Bolehkan?”

Di Feisheng mengangguk kecil, ia tidak bisa menghentikan pria itu melakukan apa yang dia inginkan. Ia sudah bersyukur mau dirawat. 

"Jangan terlalu lelah. Musim dingin datang lebih cepat dan lebih lama"

Li Linahua hanya bergumam sebagai jawaban lalu meninggalkan Di Feisheng.

“Selamat pagi Li-gege!” seorang gadis menyambutnya saat dia memasuki bangsal anak.

"Pagi A-Mian" jawabnya sambil tersenyum.

Qiao Wanmian adalah pasien tertua di bangsal anak ini. Dia sudah lama berada di sini dari masa kanak-kanak hingga sekolah menengah. Akhir-akhir ini dia sering keluar masuk rumah sakit.

“Fang Duobing belum datang?”

“Fang-gege sedang menemani anak-anak,” jawab gadis itu. "Li-gege, ayo bantu aku mengerjakan pr-ku." Qiao Wanmian menariknya ke tempat tidurnya.

“Li Lianhua” kepala Fang Duobing menyembul dari balik dinding.

“Xiaobao”
Pemuda itu tersenyum lebar dan duduk di tempat tidur Qiao Wanmian.

"A-Mian… Dr. Yang mencarimu"

Gadis itu tampak enggan untuk bergerak. “Aku masih mau belajar dengan Li-gege” rengeknya.

Li Lianhua menutup buku yang dipegangnya. 

“Tidak baik A-Mian membuat Dr. Yang menunggu. Kita akan lanjut nanti.” Qiao Wanmian mau tidak mau menurut dan pergi.

Fang Duobing tertawa dan berkata, “Li Lianhua kau sangat kaku.  Tidakkah kau lihat bahwa A-Mian menyukaimu?”

“Dia masih sangat muda, Xiaobao. Lagi pula, dia seperti adik perempuanku."

Fang Duobing menggelengkan kepalanya mendengar jawaban Li Lianhua. "Jangan katakan itu di depannya atau dia akan menangis."

Tiba-tiba ponsel Li Lianhua bergetar menampilkan pesan masuk.

“A-Fei lupa notes-nya.  Dia memintaku untuk membawanya.”

"Wah, bisa juga dia lupa"

“Xiaobao.. A-Fei juga manusia”

Fang Duobing mengikuti Li Lianhua ke lantai atas rumah sakit di mana seluruh lantai digunakan sebagai kediaman pribadi Di Feisheng.

"Wow, pemandangannya indah sekali!"  puji pemuda itu.

Li Lianhua tersenyum dan menyuruhnya menunggu di kamarnya sambil mencari dokumen yang diminta.
Fang Duobing melihat sekeliling ruangan, ruangan ini akan lebih disebut kamar pribadi daripada bangsal jika tidak memiliki peralatan dan mesin yang lengkap di dalamnya. Kemudian pandangannya tertuju pada bingkai terbalik di dekat jendela. Pemuda itu mengambilnya dan terkejut.

'Mengapa Li Lianhua berfoto dengan Paman?'  pikirnya namun buru-buru mengembalikannya ke posisi semula ketika mendengar suara langkah kaki.

“Ayo Xiaobao” panggil Li lianhua.

"Aku tidak tahu kamu memiliki pelayan Li Lianhua,” kata Di Feisheng yang melihat Fang Duobing mengikutinya.

"Beraninya A-Fei!”  ucap pemuda itu kesal.

"Aku mengizinkanmu bekerja di sini bukan untuk bermain."

"A-Fei, terlalu khawatir, Xiaobao telah memenuhi tugasnya, biarkan dia bersantai sejenak," kata Li Lianhua

"Hm, terserah." Ucapnya sebelum pergi ke ruang pertemuan.

Keduanya kembali ke bangsal anak.  Dalam perjalanan mereka bertemu Guan Hemeng.

“Halo Li Lianhua. Bagaimana kabarmu?"

"Aku baik-baik saja," katanya sambil tersenyum.

Guan Hemeng menoleh untuk melihat Fang Duobing yang tersenyum canggung.  Li Lianhua yang melihatnya berkata, “Ah, ini Dr. Guan Hemeng.  Dokter Spesialis Jantung disini."

“Ah, kita sudah saling kenal,” kata Guan Hemeng sambil tersenyum yang membuat Fang Duobing merinding.

"Hah, apakah kalian saling kenal?"

"Oh!  Itu!  Dr. Guan membantuku ketika aku tersesat pertama kali mencari bangsal anak!"

Li Lianhua mengangguk mengerti. "Oh begitu"

"Itu benar dan dia juga menjanjikanku kopi sebagai ucapan terima kasih."

“Ah iya, ayo berangkat Dok, ayo ke kantin” Fang Duobing menarik Guan Hemeng menjauh. 

Li Lianhua yang melihatnya hanya menggelengkan kepalanya dan berjalan kembali menuju bangsal anak.

Guan Hemeng menyilangkan tangannya menatap pemuda yang sedang memesan.
“Tolong, kopi berdua”
“Satu kopi dan satu teh hijau” Guan Hemeng mengoreksi pesanan Fang Duobing. Pemuda itu tertawa canggung dan setuju.

“Jadi ini sebabnya kau memaksaku untuk memberimu nomor Dr. Di?”

Fang Duobing mengangguk sambil meminum tehnya.

“Kamu mengajukan diri ke sini hanya untuk bertemu Li Lianhua?”

Sekali lagi pemuda itu mengangguk. Guan Hemeng menghela nafas.

“Fang Duobing, apakah kau tidak menyadari kondisimu?”

“Dr.  Guan,tidak perlu khawatir."

"Bagaimana tidak? Kau menolak dipasang alat pacu jantung lalu mengajukan diri untuk menemui orang lain." Dia tidak habis pikir dengan pola pikir pemuda yang kini sedang jatuh cinta ini.

Fang Duobing menatapnya dengan lurus.

“Aku tidak bisa meninggalkan Li Lianhua sendirian, ia sedang sakit dan aku merasa jika aku tidak bersamanya dia akan memilih untuk menyerah.” lirihnya.

Guan Hemeng membuang muka. Dia sudah menganggap Fang Duobing seperti adik laki-lakinya dan dia semakin menyayanginya seiring berjalannya waktu.

"Guan-gege"

Ah.

Kapan terakhir kali dia mendengar pemuda itu memanggilnya seperti itu?
.
.
.
Li Lianhua berjalan perlahan menuju kamarnya, satu tangan memegangi perutnya yang terasa sakit. Akhirnya ia memilih menyandarkan bahunya ke dinding dan memejamkan mata. Fang Duobing, yang baru saja selesai berbicara dengan Guan Hemeng, berjalan mencari Li Lianhua dan menemukannya di koridor.

“!”

Pemuda itu berlari dan menangkap tubuh ringkih itu sebelum menyentuh tanah.

“Li Lianhua!”  Dia membalikkan wajahnya dan menemukan sejurus darah mengalir dari sudut bibirnya.

Hadiah Kecil Untukmu (Little Treasure for You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang