Tuhan
Apa salahku?
Beri tahu dimana salahku
Agar aku bisa menebusnya
Biar aku sendiri yang menebusnya
Jangan orang lain
Kumohon jangan orang lain
Biar aku saja
Kumohon
TuhanFang Duobing menatap kedua tangannya yang masih bernoda. Berapa kalipun ia mencucinya ia masih saja melihat cairan kemerahan itu. Ia terus menggodok tangannya hingga merah. Hingga kedua tangan menahan pergerakannya.
"Ge?"
Guan Hemeng menarik pemuda itu ke dalam pelukannya. Alih-alih mendengar isakan, ia hanya merasakan tubuh itu terdiam tak bereaksi. Fang Duobing hanya diam tak bersuara. Hal itu membuat Guan Hemeng semakian mengeratkan pelukannya.
"Jangan pikirkan apapun" ucapnya seorang paham apa yang sedang terjadi di dalam kepala Fang Duobing.
Fang Duobing menatap pintu putih itu dalam diam. Ia tidak berani membukanya. Bukan. Ia takut. Ucapan dokter tadi sangat membuatnya takut.
'akibat benturan keras itu membuat kornea matanya luka'
'pasien kemungkinan akan buta permanen'
Dari balik jendela kecil itu ia melihat Li Lianhua terbaring dengan perban putih yang melingkari matanya. Masih terdapat rembesan kemerahan di kedua matanya. Fang Duobing menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Tubuhnya mundur perlahan hingga membentur tembok di belakangnya.
Tubuhnya merosot pada lantai dingin lorong rumah sakit. Isakannya mengudara tanpa suara. Siapapun yang melihatnya hanya mampu menatap dari kejauhan. Tak sanggup menatapnya lama.
Hal pertama yang Li Lianhua lihat saat ia tersadar adalah kegelapan. Ia panik ketika tangannya menyentuh perban di matanya
'Apa yang terjadi???'
'Kenapa gelap?'
'Xiaobao! Apa kau baik-baik saja?!'
Sebab kepanikannya berujung ia menjatuhkan banyak barang dan mengundang perhatian perawat.
"Tuan Li tolong tenang!" Ucap perawat itu menahan tubuhnya.
"Suster kenapa gelap? Apa mati lampu?!"
"Tuan Li... Itu...."
"Cepat nyalakan lampunya?!" Jeritnya.
"Li Lianhua?!" Suara baritone Di Feisheng membuat Li Lianhua menoleh.
"A-Fei! A-Fei apa kau lupa membayar tagihan listrik rumah sakit?! Cepat bayar disini gelap sekali! Bagaimana dengan pasienmu yang lain?"
Di Feisheng menatap sendu pria itu dan mendekapnya erat.
"Iya Iya aku sudah menyuruh Wu Yan untuk membayarnya. Bersabarlah"
Ia mengkode perawat itu untuk memberikan Li Lianhua obat penenang. Li Lianhua merasakan kantuk yang hebat dan terkuai lemas. Di Feisheng menggendongnya kembali ke ranjangnya.
"Li Lianhua aku harus bagaimana?" Ucap Di Feisheng lirih.
Author's notes:
Halo halo 😭😭😭😭 maafkan author ini!!! Aku tiba-tiba ada kegiatan yang sangat urgent these few days! Mencurry curry waktu buat nulis. Huhuhu. Love you all. Makasih udah sabarrr 🫶🏻🫶🏻🫶🏻 lopeh sekebon
KAMU SEDANG MEMBACA
Hadiah Kecil Untukmu (Little Treasure for You)
Fanfiction"Seperti namamu, kau hadiah kecil bagi kami"