Chapter 10

430 49 7
                                    

Fang Duobing tidak pernah semarah ini pada orang tuanya. Dia bahkan menolak untuk bertemu mereka. He Xiaohui pergi tanpa memberikan alasan dan hanya berkata,

'Ini demi kebaikanmu'

"Apanya yang demi kebaikan?!” ia mendengus, memeluk boneka anjingnya, hadiah dari teman pertamanya.

“Hulijing, aku ingin bertemu dengannya,” bisiknya.

He Xiaohui dan Fang Zeshi sedang berdiskusi dengan Guan Hemeng.  Mereka membicarakan kondisi Fang Duobing yang naik turun dengan cepat belakangan ini. Namun, yang bersangkutan masih enggan untuk memakai ICD pacemaker.

"Dia menolak?"

"Ya"

“Aiyya, anak itu. Apakah kita masih bisa melakukannya?”

Guan Hemeng terdiam.

"Tetap saja kita masih membutuhkan persetujuannya"

“Bahkan jika situasinya mendesak?”  kali ini Fang Zeshi angkat bicara.

Dokter muda itu hanya menggelengkan kepalanya.

“Lakukan, Dr. Guan”

“Bisakah kita melakukannya di rumah sakit lain?  Tentu saja dengan Dr. Guan sebagai ketua tim”

“Mengapa tidak di Rumah Sakit Jinyuan?” Dia bertanya.

“Kau hanya perlu fokus pada Xiaobao” jawab He Xiaohui dingin.

Guan Hemeng tersentak. Sejujurnya, ada banyak hal yang ingin dia katakan, tetapi di hadapan keduanya itu, dia merasa tidak berdaya.

"Bersiaplah saja, kami akan mengabarimu"

“Li-gege?”

“Ah A-Mian, maaf gege tidak mendengarmu.  Apa yang kamu katakan sayang?"

Gadis itu hanya menggelengkan kepalanya.

"Gege selalu melamun"

Li Lianhua mengelus puncak kepalanya. “Gege sedang memikirkan sesuatu”

“Fang-gege?”

Li Lianhua hampir menjatuhkan buku yang dipegangnya.

“Sudah kuduga,” cicit Qiao Wanmian. “Sejak ketidakhadiran Fang-gege, Li-gege sering melamun. Kapan dia akan kembali?  Katanya dia akan pergi sebentar."

“Fang-gege ada hal penting yang harus dilakukan”

"Mungkinkah dia menikah diam-diam!"
Pekik gadis itu.

Kali ini semburan kopi dari Di Feisheng.

“A-Fei!”

“Fang-gege-mu masih terlalu muda untuk segera menikah” katanya.

“Li-gege, ayo kita minta dia datang secepatnya, anak-anak lain juga mencarinya!”  gadis itu merengek.

Li Lianhua, yang tidak tahu harus menjawab apa, hanya mengangguk dengan canggung.

Di Feisheng menemani Li Lianhua kembali ke kamarnya dan memeriksanya. Sebelum dia pergi, pria itu memegang ujung kemejanya.

“A-Fei, aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Tolong katakan apa yang sebenarnya terjadi" kali ini dia tidak mampu menahan air matanya.

Di Feisheng akhirnya duduk di samping Li Lianhua sambil menyeka air matanya.

“Aku tidak bisa menceritakan semuanya. Kau tahu, kan?  Rahasia klinis. Yang penting dia akan baik-baik saja dan bila orang tuanya bersikap seperti itu, mohon dimaklumi. Fang Duobing adalah anak tunggal mereka dan Nyonya Fang harus menunggu puluhan tahun hingga dia hamil.”

"Lalu Guan kenapa ia terlibat?"

"Kau bisa bertanya padanya tentang itu"

Li Lianhua mencari Guan Hemeng selama beberapa hari tetapi dia tidak menemukannya. Sesampainya di Departemennya, perawat di sana mengatakan bahwa dia sedang menghadiri Konferensi Internasional sehingga pasiennya untuk sementara dipindahkan ke dokter lain. Dia pun mencoba menghubunginya namun pesannya tidak pernah terbaca.

“Li Lianhua, sudah waktunya kemo,” kata Di Feisheng sambil memegang bahunya.

"Ah ya, silahkan"

Li Lianhua terdiam, dia bahkan tidak bereaksi ketika jarum menusuk kulitnya. Di Feisheng cukup khawatir dengan perubahan temannya.

“Aku tahu kau mengkhawatirkannya tapi aku harap kamu fokus pada dirimu sendiri dulu. Aku yakin anak itu juga tidak ingin terjadi apa-apa denganmu."

Perkataan dokter itu seolah menyadarkan Li Lianhua betapa pemuda itu sangat peduli padanya.  Meski baru bertemu dengannya, dia sudah menempati bagian istimewa dalam dirinya.

"Hmm baiklah," katanya akhirnya.

Sementara itu, Guan Hemeng memandangi bangunan megah di depannya. Rumah Sakit Baichuan. Ia belum pernah menginjakkan kaki di sini karena sistemnya tertutup dan selektif.

“Dr.  Guan Hemeng?” seorang perawat menyambutnya.

“Saya adalah kepala perawat di Departemen Kardiologi. Kami sudah menyiapkan ruang operasi dan juga pasiennya.”

Pria itu mengangguk dengan canggung dan mengikutinya. Setelah briefing dengan anggota tim lainnya dia bergegas menuju ruang operasi. Dari seluruh ruang operasi yang tersedia, mereka memilih yang terjauh dan terdalam. Sejujurnya ia merasa agak aneh dengan setting-an operasi kali ini tapi kemudian memilih diam.Ketika dia sudah siap dia masuk dan semua orang menunggunya.

Pandangannya tertuju pada sosok Fang Duobing yang berbaring di meja operasi. Ia tidak tahu bagaimana mereka membawanya ke sini lalu melihat ke layar monitor yang menunjukkan tanda-tanda vital yang cukup stabil.

“Mari kita mulai operasinya,” katanya.

Dari balik layar tablet, Liao Jiqiao menyaksikan operasi tersebut dengan senyum lebar.

"Kerja bagus Yun" katanya.

“Tentu saja Nona. Keluarga Fang tidak memiliki kecurigaan sedikit pun ketika saya memberi mereka proposal rumah sakit kita."

"Aku mau kau menjadi dokter pribadi Fang Duobing.”

“Lalu bagaimana dengan Guan Hemeng?”

“Zijin akan mengurusnya”

Li Lianhua bangun setelah menyelesaikan kemoterapi yang ketiga.  Ia mulai terbiasa dengan cairan kimia yang masuk ke dalam tubuhnya.  Tubuhnya masih lemas namun ia bosan berada di dalam kamar sehingga ia memilih mencari udara segar di taman rumah sakit.

"Tuan Li"

“Hah..Li-er?”  Dia terkejut dengan kehadirannya. Ada banyak hal yang ingin dia katakan tetapi gadis itu menggelengkan kepalanya.

“Maaf Tuan Li, saya tidak bisa tinggal lebih lama. Saya telah melanggar perintah Tuan Fang untuk menemui Anda. Tapi Tuan Muda meminta saya untuk memberikan ini kepada Anda.”

Li Lianhua menerima paperbag besar lalu Li -er pamit. Ia membukanya dan melihat boneka anjing yang sekilas tampak seperti rubah. Di lehernya ada kalung perak "Hulijing"

"Ini?!"

Setelah memastikan pembawa pacemaker di tubuhnya berfungsi dengan baik dan kondisi Fang Duobing stabil, Guan Hemeng meninggalkan kamar rawatnya. Ia menunggu taksi menuju hotel yang telah disiapkan oleh Nyonya He. Namun sepertinya tidak ada satu pun taksi yang lewat. Dia melirik arlojinya lalu memutuskan untuk berjalan menuju halte bus. Saat hendak menyeberang ke halte bus, muncul mobil dari tikungan yang melaju kencang seperti kehilangan kendali. Guan Hemeng yang terlambat bereaksi, terpental jauh dan tergeletak.

Hadiah Kecil Untukmu (Little Treasure for You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang