Hari ini azura pergi mengunjungi berbagai tempat di Istanbul dari Hagia sophia, mesjid biru, taman Gülhane, hingga belanja oleh-oleh di grand bazaar, dan yang lebih istimewa lagi azura berpergian ditemani hilya bundanya.
Mereka berdua berpergian dari pagi hingga hari mulai gelap, dengan menenteng belanjaan yang banyak azura dan hilya turun dari taksi sembari mengobrol dan tertawa bersama seperti ibu dan anak pada umumnya.
"Makasii ya bunda, zura seneng deh di temanin bunda jalan-jalan gini"ucap nya sambil berjalan masuk kerumah diikuti hilya disampingnya.
"Bunda juga senang nemenin kamu, jadi berasa jalan sama putri sendiri" sahut hilya tanpa sadar membuat azura tersenyum menanggapi nya.
Saat mereka membuka pintu tampak seorang pria duduk disana ditemani vino.
"A-Ayah " ucap azura terkejut melihat Arman.
"Arman kamu disini" ucap hilya sembari duduk disebelah vino "apa kabar man" tanya hilya pada Arman, yang hilya tau Arman ini adalah teman nya yang sejak dulu sering berkunjung tetapi ia tidak pernah tau tentang keluarga Arman hingga beberapa hari yang lalu ia bertemu azura yang ternyata putri nya arman.
"Alhamdulillah baik, kamu gimana" tanya Arman pada hilya
"Alhamdulillah aku baik juga" sahut hilya.
"Ayah kenapa bisa ada disini " tanya azura.
"Ayah mau jemput kamu" jawab Arman.
Azura pun tersenyum miring mendengar nya "zura uda tau semuanya yah"
"jangan bicarakan ini disini, ayo ikut ayah" Arman pun menarik tangan azura menuju kebelakang.
Sementara hilya hanya menatap binggung apa yang terjadi mengapa azura seperti tidak senang bertemu ayahnya.
"Kenapa ayah sembunyiin semua ini dari zura, apa zura ga berhak tau kondisi bunda"
"Maafin ayah zura, ayah ga bermaksud sembunyikan semua ini dari kamu" Arman menjeda ucapan nya "ayah cuman ga mau kamu juga pergi jauh dari ayah Ra"
Azura pun tertawa remeh mendengar nya "bahkan selama ini ayah ga peduli sama zura, ayah lebih peduli sama Naya dan juga istri kedua ayah itu, apa ayah ga pernah sadar kalau ucapan dan perlakuan ayah itu nyakitin hati zura"
Arman pun memegang kedua bahu azura dan menatap mata putrinya itu "ayah melakukan semua itu buat melindungi kamu"
"Melindungi dari apa, yang ada ayah nyakiti zura bukan melindungi"
"Lisa, dia itu perempuan gila sayang dia akan melakukan apapun demi mendapatkan apa yang dia inginkan maka dari itu ayah pura-pura membenci kamu agar dia tidak menyakiti kamu" Arman menjeda ucapannya sambil menarik napas "percaya sama ayah setiap kali ayah melakukan sesuatu yang menyakiti hati kamu, hati ayah juga merasakan sakitnya, ayah ingin peluk kamu tapi ayah ga bisa"
Azura menatap mata Arman mencoba mencari kebohongan disana tetapi ia tidak menemukan nya, yang ia liat hanya ketulusan seorang ayah.
"Ayah menunggu waktu yang tepat untuk menceraikan lisa dan membawa bunda kamu kembali, Lisa itu perempuan licik maka dari itu ayah tidak ingin mengambil keputusan yang gegabah seperti dulu yang membahayakan kamu dan juga bunda" jelas Arman pada azura.
"Apa zura bisa mempercayai ayah" ucap azura pada arman, hari ini seakan ia melihat bahwa dunianya akan kembali seperti ada harapan untuk keluarga nya kembali seperti dulu dan ia yakin semua akan baik-baik saja jika Arman berada di pihaknya.
"Iya sayang, ayah janji hanya saja didepan Lisa dan juga Naya kita harus tetap bersandiwara seperti dahulu" ucap Arman dan azura pun mengangguk.
"Boleh ayah peluk putri ayah" azura pun memeluk Arman.
"Hemm"
"Tante" ucap azura yang melihat Mira berdiri tak jauh dari mereka.
"Ada apa mir"
" Itu di depan ada tamu" ucapan Mira membuat azura dan Arman saling pandang, pasalnya jika ada tamu mengapa mereka yang dicari bukan nya ini rumah vino dan Mira aturan mereka yang menyambut tamu.
"Udah ayo ikut kedepan " tanpa banyak tanya mereka pun mengikuti Mira.
Azura berjalan dibelakang Arman dan juga Mira ia penasaran siapa yang datang bertamu malam-malam begini, dan saat sampai diruang tamu betapa terkejutnya ia ternyata yang datang Shaka bersama Hanum , Faiz dan juga sikecil Ara.
"Kak Hanum" sapa azura.
"Kamu kenal mereka" bisik Arman pada putrinya dibalas anggukan oleh azura.
"Azura sini" panggilan vino, mengisyaratkan untuk duduk, azura dan Arman duduk berhadapan dengan shaka.
"Shaka ini ayahnya azura" vino pun memperkenalkan Arman pada Shaka, Shaka sempat terkejut tidak menyangka bahwa ayahnya azura juga berada disini , ia menetralkan ekspresi nya dan menyalam Arman, bukanya itu lebih baik jika ayahnya azura juga berada disini.
"Baik sebelumnya perkenalkan saya faiz, saya kakak ipar dari Shaka sebelumnya kami datang kesini untuk menemani Shaka menyampaikan niat baiknya" ucap Faiz memperkenalkan diri.
Shaka pun menetralkan detak jantungnya "assalamualaikum , bismillahirahmanirahim saya Shaka altair zein kedatang saya kesini dengan maksud untuk melamar azura menjadi istri saya"
Ucapan Shaka barusan sontak membuat semuanya terkejut terutama azura ia masi terbengong dengan mulut sedikit terbuka setelah mendengar perkataan Shaka tadi
"Njir ini gue dilamar" ucapnya dalam hati.
Arman pun yang semula duduk dengan santai pun menegakan duduknya dan menatap Shaka "sebelumnya saya belum mengenal kamu tetapi sepertinya putri saya sudah mengenal kamu, bisa kamu beritahu tentang diri kamu ke saya, siapa orang tua kamu dan apa pekerjaan kamu"
"Baik om , Abi saya bernama Reyhan Zein dan umi saya adiba Humaira, saya bekerja sebagai seorang dokter disalah satu rumah sakit di Jakarta , orang tua saya pemilik pesantren az-zein"
"Berarti kamu seorang gus, kamu berasal dari keluarga yang terpandang dan juga paham agama, yang saya tau orang seperti kalian ini biasanya dijodohkan tetapi mengapa kamu memilih putri saya apa kamu siap menerima semua kekurangan nya" tanya Arman sambil menatap Shaka.
"Ketika saya melamar putri om dan meminta nya menjadi istri serta pendamping hidup saya ,itu artinya saya siap menerima segala yang ada di dirinya saya....."
"Tunggu" potong azura "Lo belum tau apa yg terjadi di keluarga gue Shaka dan bagaiman kehidupan gue yang sebenarnya Lo gak tau, dan gue yakin setelah Lo tau bagaimana kehidupan gue Lo pasti mikir dua kali untuk jadikan gue istri lo"
"Saya tau azura, maaf kemarin tanpa sengaja saya mendengar pembicaraan kamu dengan kak Hanum dan saya sama sekali tidak mempermasalahkan itu" azura pun tercengang ternyata Shaka mendengar segalanya hari itu.
"Apa orang tua kamu sudah tahu akan hal ini" vino pun membuka suara
"Sudah om, sebelum kesini saya terlebih dahulu meminta restu pada orang tua saya dan mereka menyetujui keputusan saya" jawab shaka
Semuanya diam menunggu jawaban Arman, "kalau kamu serius dengan putri saya maka saya ingin akad nikah malam ini juga, bagaimana kamu sanggup" ucapan Arman membuat semuanya terkejut terlebih azura yang seperti nya jantungnya ingin jatuh.
"Ayah...plis ini semua membuat jantung zura ga aman yah" ucapnya memegangi dadanya.
"Baik om, saya siap menikahi azura malam ini juga"
"APAA" azura pun pingsan
KAMU SEDANG MEMBACA
di Langit Istanbul
Teen FictionHappy reading❤ . . . Azura shenna gadis pemilik mata indah , penuh senyuman dan juga keceriaan banyak yang merasa iri kepadanya memiliki wajah cantik, sahabat yang selalu ada bersamanya, Seorang Pacar, dan berasal dari keluarga kaya yang harmoni...