20

137 8 0
                                    

"jadi apa alasan anda saudara Shaka athair Zain memukuli orang hingga membuat tulang hidung dan tangan kirinya patah dan berakhir harus dirawat di RS" tanya Baim pada shaka

Saat ini mereka sudah selesai makan dan Baim sedang mengintrogasi Shaka.

"Dia dengan lancang menyetuh, menyakiti dan berniat membawa kabur istri Shaka om" jelas Shaka

"Azura?" Kini Baim menatap azura yang duduk disebelah Shaka.

"Dia mantan zura om, dia nggak terima azura putusin dan menikah dengan mas Shaka" jelas azura pada Baim.

"Maka dari itu Shaka sampai membuat tangan kirinya patah" ucap Baim melirik tajam Shaka.

"Karena dia ya-..."

"Kenapa nggak sekalian tangan kanan serta kedua kakinya juga dipatahkan" ucap Baim memotong perkataan Shaka.

Shaka dan azura hanya saling pandang, ini om Baim berada di pihak mereka?

Baim pun langsung berdiri dari duduknya, terlihat ekspresi kesal diwajahnya "Kalau om disana, om bakal putuskan sekalian tangan yang berani menyentuh ponakan om itu"

"Om?"

"Kamu tenang saja Shaka, kalau keluarga nya menuntut kamu kita punya rekaman cctv sebagai bukti kalau kamu tidak bersalah sepenuhnya"kini Baim sudah kembali duduk "lagian siapa suruh dia bersikap lancang sama azura, kalau om disana tadi udah langsung om kirim dia keruang ICU " sambung Baim.

"Terimakasih ya, om"

"Sama-sama ka" ucap Baim sambil menepuk bahu Shaka.

****
Kini Shaka memutuskan untuk kembali bersama azura karena jam kerjanya sudah selesai.

"Ini kita mau ke pesantren atau kerumah baru mas?" tanya azura yang saat ini berada di lif bersama Shaka.

"Langsung kerumah baru saja, ummi, Abi, keluarga kak hanum sama ayah sudah disana barang-barang kita juga sudah dibawa kesana semua" azura pun mengangguk paham

"aku kabarin hanna sama Reza buat datang juga ya, kita mau buat acara makan-makan kan entar malam" tanya azura pada Shaka.

"Iya boleh, sayang"

Saat keluar dari lif mata azura bertemu dengan seorang wanita yang sedang duduk di kursi roda didorong oleh seorang perawat, azura mengenali wanita itu.

"Tante Naumi"

"Azura?" Naumi pun meminta perawat untuk mendorong nya mendekati azura.

"Hallo azura, sudah lama ya kita nggak ketemu" sapa Naumi pada azura.

"Hehe iya tante, apa yang terjadi tan?" Tanya azura pasalnya terkahir mereka bertemu Naumi Masi baik-baik saja tapi kenapa sekarang duduk dikusi roda

"Tante kecelakaan, tapi sudah baikan kok hari ini sudah boleh pulang" jelas naumi "oh iya, tante baru dari ruangan altan" sambung naumi.

Altan?, shaka jadi heran mengapa jadi membahasa altan.

"Ini Tante Naumi, maminya altan" beritahu azura.

Ha sekarang Shaka paham "tante soal yang terjadi dengan altan saya minta maaf, saya akan membiayai pengobatan altan sampai ia sembuh" ucap Shaka, sebelumnya ia memang berniat untuk bertanggung jawab. tetapi tetap saja ia tidak akan menyesali perbuatannya, altan pantes mendapatkan itu.

Naumi pun tersenyum "itu tidak perlu, saya sudah melihat cctv yang di tunjukan oleh pihak rumah sakit, altan memang pantes mendapatkan itu" Naumi pun menatap azura "untuk apa yang dilakukan altan selama ini ke kamu Tante minta maaf ya ra, entah apa alasannya sampai ia menyia-nyiakan perempuan seperti kamu" sambung naumi.

di Langit IstanbulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang