30

82 5 1
                                    

Azura sudah tiba dirumah arman, ia melihat sekeliling rumah ini, sunyi. Itu lah yang menggambarkan situasi sekarang, azura menebak pasti lisa dan naya sedang pergi shopping, ibu sama anak itu memang hobi sekali menghamburkan uang ayahnya.

tadi didepan azura bertanya pada bi Sumi apakah ayahnya ada dirumah atau tidak dan bi Sumi bilang kalau ayahnya sedang berada diruang kerja miliknya, maka dari itu azura langsung menuju ruang kerja Arman.

Azura langsung masuk keruangan arman, ia melihat ayahnya itu sedang sibuk dengan leptopnya.

"Ayah" panggil azura, Arman yang mendengar suara putrinya itu pun langsung melihat kearahnya.

"Azura, sini masuk"

Azura pun masuk dan memilih untuk duduk di sofa ruangan itu, Arman segera menutup leptopnya dan ikut duduk disebelah putrinya itu.

"tadi zura ketemu bunda" beritahu azura, Arman langsung bangkit dan menutup pintu takut-takut ada yang mendengar.

"Kenapa ayah gak kasih tau zura kalau bunda disini?" tanya azura.

Arman kembali duduk disebelah putrinya itu, "ayah bukan bermaksud untuk tidak memberitahu kamu, tapi ayah menunggu waktu yang tepat" ucap arman, azura hanya diam ia akan membiarkan ayahnya menjelaskan semuanya.

"akhir-akhir ini lisa selalu berada disekitar ayah, sejak kembali dari istanbul lisa selalu merasa curiga sama ayah, dia selalu bertanya bagaimana kamu bisa bertemu vino, apakah vino sebenarnya tau dimana keberadaan hilya adiknya" jelas arman.

"lalu ayah jawab apa?" Tanya azura.

"Ayah bilang tidak ada yang tau keberadaan hilya bahkan vino sekalipun, dan kamu pergi ke Istanbul karena tidak tahan dengan tekanan dirumah ini, ayah terpaksa berbohong" jawab Arman.

"Untuk soal keberadaan bunda ayah memang berbohong, tapi tidak dengan alasan zura pergi ke Istanbul waktu itu, azura pergi mencari bunda sampai kesana karena azura memang TERTEKAN disini" ucap azura sambil menekan kata 'tertekan'.

mendengar perkataan azura membuat Arman kembali mengingat bagaimana ia memperlakukan putrinya ini dahulu "maafin ayah ra" sungguh hatinya sakit ketika mengingat perlakuan nya pada azura dulu.

Azura tertegun ia tidak bermaksud seperti itu, tadi ia hanya sedikit kesal mengingat masa-masa dulu dirumah ini "ayah, zura nggak bermaksud seperti itu" ucap azura ia segera memeluk arman.

Arman mengecup kepala azura yang terlapisi hijab itu "tidak nak, yang kamu katakan memang benar" arman tidak akan sakit hati dengan perkataan putrinya karena itu memang benar.

"Kamu tau apa alasan bunda datang kesini?" tanya arman.

"Bunda bilang bunda sedang berlibur" jawab Shaka.

"Tidak ra, bunda kamu kesini bukan buat liburan"

Azura pun langsung melepaskan dirinya dari pelukan Arman "Lalu?"

"beberapa hari belakangan ini bunda kamu sering kali mendengar suara anak kecil dikepalanya seperti halusinasi, tetapi dokter bilang itu memori bunda kamu dimasa lalu, beberapa kejadian dimasa lalu terputar di ingatannya tetapi samar-samar tidak bisa diingat sepenuhnya" azura pokus mendengar penjelasan arman.

"Vino bilang bunda kamu sering menyebutkan nama shenna, baik disengaja ataupun tidak" sambung Arman.

"Shenna?? Itu kan panggilan kecil zura yah" ucap azura, apa mungkin bundanya mulai mengingat dirinya?

Arman mengangguk "bunda kamu kesini untuk mencari kebenaran itu, dia berharap bisa mengingat semuanya ketika berada disini"

"Semoga ingatan bunda segera kembali ya yah"

di Langit IstanbulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang