13

131 8 0
                                    

Setelah selesai makan bersama kini Hanna dan juga Reza sudah pamit terlebih dahulu karena harus segera kembali ke caffe sementara Arman juga sudah kembali kerumah nya ia sudah yakin jika sampai dirumah nanti Lisa pasti melontarkan banyak pertanyaan padanya.

Sedangkan azura akan ikut bersama Shaka kembali ke pesantren miliki orang tua Shaka alias mertua azura, mereka akan menginap disana beberapa hari sampai acara resepsi pernikahan mereka, yah mereka memutuskan untuk mengadakan resepsi di pesantren sekalian untuk mengundang para kerabat dan juga kenalan mereka, sebelum itu mereka juga akan mengajukan pernikahan mereka ke KUA agar pernikahan mereka juga sah secara negara.

Saat ini azura dan juga shaka sedang berada di toko pakaian muslimah, sebelum ke pesantren Shaka mengajak azura untuk membeli beberapa abaya, rok, blus , tunik dan juga hijab. Awalnya azura menolak karena kata nya ia tidak terbiasa berpakaian seperti itu tetapi setelah Shaka membujuk dan menjelaskan bahwa dilingkungan pesantren wajib menutup aurat dengan sempurna baru lah azura menyetujui nya.

Saat ini azura sudah mengganti pakainya dengan abaya dan juga hijab yang menutupi dada

"Masyaallah, cantik" ucap Shaka terkagum-kagum saat melihat azura yang sudah berganti pakaian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Masyaallah, cantik" ucap Shaka terkagum-kagum saat melihat azura yang sudah berganti pakaian.

"Oh jadi sebelumya ga cantik?" Ucap azura sambil menatap Shaka dengan ketus membuat Shaka gelagapan.

"Eh ga gitu...aduh gimana ya ma-maksudnya itu kamu sudah cantik tapi kali ini kecantikan nya semakin-semakin nambah"

"Alah, ga percaya" azura pun tak memperdulikan Shaka dan ia langsung masuk ke dalam mobil, tadi santri nya Shaka datang menjemput mereka dari pesantren. Sementara Shaka beristighfar dalam hati sepertinya ia harus menjaga ucapannya agar tidak menyakiti azura.

Saat ini mereka sedang dalam perjalanan menuju pesantren az-zain "ra..saya boleh minta sesuatu sama kamu" tanya Shaka pada azura yang saat ini sedang fokus dengan handphone nya.

"Emang mau minta apa, pliss ya jangan suruh gue buat pakai cadar gue belum siap Shaka" ucap azura dengan mata memohon, ia mengira mungkin saja setelah Shaka meminta nya mengenakan hijab Shaka juga akan memintanya memakai cadar

Sementara Shaka hanya tertawa kecil " tidak bukan itu, tapi saya mau kamu ubah ya cara bicara kamu ke saya, maksud saya jangan pakai lo-gue lagi, pakai aku-kamu gitu misalnya"

"Gitu ya?"

"Iya biar lebih enak di dengar sayang, bisa kan?" ucap Shaka sambil mengelus kepala azura yang tertutup hijab.

Azura pun mengangguk "kalau gu...eh maksudnya kalau aku panggil kamu "mas", gimana?"

Mendengar itu Shaka pun tersenyum-senyum "boleh, saya suka kamu panggilan mas apalagi kalau di panggil sayang"

"Apasih kamu" azura pun salah tingkah dan mengalihkan pandangannya kearah luar, sementara santri yang menjadi supir mereka sedari tadi merasa menjadi nyamuk di antar Gus dan Ning nya itu.

****
"Bisa-bisa nya ya mas kamu menikahkan azura tanpa sepengetahuan aku, gimana pun aku ini juga ibunya, aku juga berhak ngasih restu ke dia "

Saat ini Lisa sudah mengetahui bahwa Arman pergi menyusul azura ke Istanbul dan Lisa juga mengetahui kalau azura pergi kerumah vino tetapi ia tidak mengetahui bahwa hilya juga berada disana. Dan sekarang ia merasa kesal terlebih lagi ia tau azura menikah dengan laki-laki yang berasal dari keluarga terpandang terlebih lagi Shaka seorang dokter.

"Semua terjadi begitu cepat, udah ya saya capek mau istirahat dulu" Arman pun masuk ke kamar tanpa memperdulikan Lisa lagi.

Sementara Naya yang sedari tadi mendengar pengakuan papanya juga sempat terkejut tetapi ia juga merasa senang karena itu artinya altan bakal menjadi miliknya seutuhnya.

Naya pun mendekati Lisa sembari memberikan nya minum "Udah deh ma ga usah kesal gitu, kita lihat aja sisi positifnya setidaknya azura ga tinggal disini lagi itu artinya kita bakalan lebih bebas menguasai harta papa, dan ga akan ada lagi yang ganggu hubungan aku sama altan"

Lisa pun pergi meninggalkan Naya tanpa memperdulikan putrinya itu ia sudah terlanjur kesal karena azura mendapatkan laki-laki kaya.

****
Saat ini Shaka dan azura sudah tiba di pesantren az-zain, saat memasuki gerbang utama mereka sudah disambut dengan sholawat yang dibawakan oleh tim Hadroh az-zain dan juga para santri mau santriwati yang sudah berbaris menyambut mereka.

Saat kabar pernikahan Gus shaka tersebar banyak para santriwati yang patah hati tetapi ada juga yang ikut senang mendengar kabar itu dan mereka juga penasaran siapa yang sudah berhasil menaklukkan hati Gus mereka.

Shaka pun turun dari mobil diikuti azura, azura merasa aneh dan juga sedikit gugup karena saat ini ia menjadi pusat perhatian semua orang, ada yang memuji dirinya tetapi banyak juga yang berbisik-bisik tidak suka padanya tetapi azura tidak memperdulikan hal itu.

Melihat Shaka yang menyalam tangan seorang pria dengan sorban di kepalanya dan juga seorang wanita dengan hijab yang sangat dalam membuat azura menebak bahwa mereka ada orang tua Shaka alias mertuanya, ia pun mengikuti apa yang dilakukan Shaka.

"Masyaallah ini menantu ummi" adiba pun memeluk azura yang tak lain adalah menantunya.

"Hehe iya ummi" jawab azura, ia masi Canggung

"Cantik, pantes putra ummi ga sabar mau nikahin kamu" ucap adiba seraya tertawa kecil, sementara azura hanya tersenyum malu-malu sebelumnya ia berpikir kalau Abi dan ummi Shaka tidak akan menerimanya, azura pikir mereka pasti menginginkan menantu yang juga putri kyai atau setidaknya seorang santriwati tetapi perkiraan azura salah ternyata mereka menghargai pilihan putra mereka.

"Yasudah ayo masuk kalian pasti capek, istirahat dulu" ucap Rayhan mengajak putra dan juga menantunya.

****
Pukul 7 pagi, suasana di pesantren dipagi hari cukup ramai para santri dan santriwati yang sibuk berlalu lalang menuju kelas mereka masing-masing, setelah sholat subuh dan juga tadarusan para santri langsung bersiap-siap untuk menuju kelas memulai pelajaran.

Sementara itu azura sedang sibuk di dapur menyiapkan sarapan, tidak ada yang menyuruh nya melakukan itu ia berinisiatif sendiri ingin menjadi menantu idaman, pikirnya.

"Azura...kamu sedang apa nak" ucap ummi adiba yang baru saja memasuki dapur

"Ini mi azura lagi siapin sarapan"

"Sini ummi bantu"

"Eh ga usah ummi, ini da mau selesai kok ummi tunggu aja dimeja makan biar azura hidangkan sarapan nya"

"Yaudah ummi panggilan Abi kamu dulu ya" ucap adiba dan azura pun mengangguk.

Setelah kepergian Adiba dari dapur shaka yang sedari tadi sudah berada disana pun langsung menghampiri azura, ia tadi ingin langsung menghampiri azura tetapi setelah melihat ummi nya yang juga berada disana ia pun mengurungkan niatnya.

Shaka pun menghampiri azura dan memeluk nya dari belakang membuat azura terkejut dengan sikap tiba-tiba dari shaka.

"Ih mas kamu ngagetin aja"

"Kamu keluar kamar kok ga bilang-bilang mas si"

"Ya tadi kan mas nya lagi sibuk baca kitab"

"Ya kamu bilang aja aturannya, mas kan jadi nyari-nyari kamu tadi"

"Iya mas maaf ya" Shaka pun mengangguk-nganguk.

"Ini pelukannya lepas dulu dong, aku nya lagi nyiapin sarapan ni"

"Ga mau ,maunya gini aja" ucap Shaka sambil mengeratkan pelukannya, sementara azura hanya pasrah entah kenapa Shaka berubah jadi manja begini pasalnya Shaka yang dulu dia kenal adalah sosok yang pendiam dan irit bicara.




di Langit IstanbulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang