di Langit Istanbul

9

"Brownies sudah datang" Ucap Hanum yang datang dari arah dapur di ikuti azura dibelakangnya dengan membawa cemilan serta jus mangga.

"Ini la dia brownies ala chef Hanum dan....." Jeda Hanum "chef azura" Sambung azura.

"Yeayyy, mama ara ma mau ma" Ucap ara mendekati Hanum.

"Sini sayang".

Saat ini azura, Hanum, shaka, faiz , dan ara sedang berada diruang keluarga mereka menikmati waktu bersama sambil menikmati brownies dan beberapa cemilan lain nya, shaka dan faiz sedang fokus bermain catur, azura dan Hanum sedang asik menonton drakor sembari mengobrol sementara ara sudah tertidur dipangkuan azura.

Seharian azura berada di rumah hanum, Hanum dan azura menceritakan segala hal seperti teman lama yang sedang mengobrol padahal mereka baru saja kenal beberapa hari, ara juga sangat senang bermain dengan azura.

***
Azura merebahkan badan nya diranjang, ia cukup letih hari ini tetapi ia juga merasa sangat senang hari-harinya di Turki cukup baik setidaknya disini dia bisa terbebas dari lisa maupun naya, cukup tenang. Sementara altan, azura sudah tidak perduli lagi ia yakin bahwa dirinya pantes mendapatkan yang lebih baik.

Saat hampir memasuki dunia mimpi handphone azura berdering, terlihat disana terdapat panggilan video dari kedua sahabat nya siapa lagi jika bukan Hanna dan reza.

" Azuraaaa.... Sumpah gue kangen banget sama lo, hidup gue disini terasa hampa tanpa mu oh sahabatku " Ucap Hanna dari seberang sana dengan dramatis.

Hal itu membuat reze geli mendengar nya "drama banget si hidup lo" Omel reze pada Hanna yang berada di sebelah nya, sepertinya mereka berdua sedang berada di cafe.

"Diam lo, gue lagi ngobrol bareng sahabat gue"

"Azura juga sahabat gue kali"

Azura yang mendengar perdebatan kedua manusia itu hanya bisa memijat keningnya

"Udah selesai debatnya" Tanya azura menatap kedua sahabat nya itu, sementara yang ditatap hanya cengengesan.

"Hehe belum ra nanti dilanjut lagi, btw gimana udah ketemu sama bunda" Tanya reza.

"Udah" Jawab azura pelan, namun dapat didengar oleh reza dan juga hanna.

"Serius, gue seneng banget dengarnya ra terus bunda mana gue mau liat bunda lo dong ra" Ucap Hanna heboh.

"Apa semuanya baik-baik aja Ra" ucap reza peka akan perubahan ekspresi azura.

Azura pun menggeleng "bunda hilang ingatan"

"Apaa"

"Kok bisa"

"Jadi beberapa tahun yang lalu bunda itu kecelakaan sampai amnesia dan bunda ga ingat gue maupun ayah"

"Ya ampun ra, Lo harus sabar dikit lagi ya pasti nanti Tante hilya bakal ingat sama Lo kok percaya deh sama gue" ucap Hanna.

"Iya ra, apa perlu gue sama Hanna kesana buat nemenin lu" sahut reza disetujui Hanna

"Eh ga usah guys gue baik-baik aja kok, walupun bunda ga ingat sama gue tapi gue tetap Senang karena bisa dekat sama bunda"

"Syukur deh kalau Lo baik-baik aja, pokoknya Lo harus kuat ya sabar dikit lagi gue yakin semuanya bakal baik-baik aja Lo bakal ketemu kebahagiaan yang selama ini Lo cari " ucap Hanna memberikan semangat pada azura.

"Aamiin" sahut azura dan Reza.

Mereka pun mengobrol dan mengosip sampai lupa waktunya.

***
Sementara di lain sisi Shaka sedang memandangi langit malam Istanbul di balkon sembari menikmati secangkir kopi tetapi pikiran nya tertuju pada hal yang lain, dengan perlahan ia mengambil handphone dan menekan salah satu nomor disana.

📞"Assalamualaikum Abi"

📞"wa'alaikumussalam Shaka, Abi sudah membaca pesan kamu apa itu benar"

📞"Benar abi"

📞"Kamu sudah siap"

📞"Insyaallah siap Abi"

📞"Baiklah kalau begitu temui keluarga nya yang disana dan sampai kan niat baik kamu, setelah dia setuju baru kita bicarakan ini pada ayahnya setelah kamu kembali kesini, nanti Abi yang menemani kamu"

📞"Tapi abi, Shaka sudah bilang bukan tentang keluarganya , Abi tidak masalah dengan hal itu? "

📞"Setiap keluarga pasti memiliki permasalahan dan masa lalunya masing-masing dan Abi tidak mempermasalahkan hal itu, Abi percaya pada pilihan kamu"

📞"Terima kasih abi" 

Senyuman pun terbit dari bibir Shaka .