11

111 11 0
                                    

Saat shaka menyanggupi permintaan Arman tadi maka sudah diputuskan bahwa akad nikah dilangsungkan malam ini juga, tetapi sebelum itu shaka sudah menghubungi Abi dan ummi nya dan mereka pun menyetujui nya dan akan menyaksikan nya lewat video call.

Sementara azura sudah sadar dari pingsan, saat ini ia mengenakan gamis putih dengan jilbab senada yang menutupi dada dengan make-up tipis-tipis sesuai permintaan Shaka.

azura sedang berada dikamar ditemani bundanya ia sangat gugup karena semua ini terjadi secara tiba-tiba, bahkan tidak ada yg bertanya padanya apakah ia menyetujui nya atau tidak.

Sedangkan Shaka sedang duduk berhadapan dengan Arman sembari berjabatan tangan untuk segera mengucapkan ijab qobul, vino dan Faiz sebagai saksi dan orang tua Shaka yang menyaksikan lewat handphone sementara hannum sibuk memvideokan sembari tersenyum-senyum tidak menyangka bahwa azura akan menjadi adik iparnya.

"Qabiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahril madzkur wa radhiitu bihi, wallahu waliyu taufiq" ucap Shaka dalam satu tarikan napas.

"Sah"

"Alhamdulillah" ucap semua orang disana.

Azura yang mendengar itu dari kamarnya membuat dirinya tak sadar menetaskan air mata, ia tidak menyangka akan menikah secepat ini bersama laki-laki yang tidak pernah terbayangkan dibenaknya, Shaka memang laki-laki yang baik bahkan hampir sempurna hanya saja hal itu justru membuat dirinya merasa tidak pantas untuk Shaka.

"Azura ayo kedepan suami kamu sudah menunggu" ucap hilya sembari merangkul azura.

"Bunda.... makasih ya sudah mau mendampingi zura" walaupun pernikahan ini terjadi secara tiba-tiba tetapi azura tetap bersyukur karena hilya bersamanya, dulu ia pernah berpikir apakah jika ia menikah nanti bundanya ada bersamanya atau tidak.

"Iya sayang bunda ikut senang kok dengan pernikahan kamu, bunda juga sudah menganggap kamu seperti putri bunda sendiri" ucapan hilya dibalas senyuman oleh azura, seandainya saja hilya tau bahwa azura memanglah putri nya.

Azura pun keluar kamar didampingi hilya, dengan kepala yang masi setia tertunduk menandakan ia malu dan gugup padahal biasanya malu-maluin.

Shaka pun tak bisa mengalihkan pandangannya dari azura yang saat ini sudah menjadi istrinya, untuk pertama kalinya ia menatap azura selama ini biasanya hanya sekilas saja. "Cantik" ucapnya pelan hingga tidak terdengar oleh siapa pun.

Arman pun segera menghampiri azura "ayo, itu Salim suami kamu"

Azura pun mendekat pada Shaka dan Shaka mengulurkan tangannya disamput oleh azura, azura pun mencium tangan Shaka yang sudah berstatus sebagai suaminya itu, saat hendak melepaskan tangannya dari Shaka dengan cepat Shaka menahannya dan menyentuh kepala azura dan membacakan doa.

Azura pun mendekat pada Shaka dan Shaka mengulurkan tangannya disamput oleh azura, azura pun mencium tangan Shaka yang sudah berstatus sebagai suaminya itu, saat hendak melepaskan tangannya dari Shaka dengan cepat Shaka menahannya dan menyentuh ke...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                   (Anggap saja seperti ini)


****
Setelah selesai akad tadi hanum dan Faiz pamit pulang sementara Shaka malam ini menginap dirumah vino.

Saat ini azura sedang duduk ditepi ranjang dengan menggenggam tangannya sendiri, ia merasa gugup pasalnya saat ini Shaka berada satu kamar dengan nya, sedari tadi azura hanya diam sembari mencuri-curi pandang ke arah shaka.

"Hm" Shaka berdehem untuk memecah kecanggungan diantara mereka.

Shaka pun berjalan mendekati azura dan duduk tepat di hadapan azura "Saya sudah pesan tiket pesawat, besok kita kembali ke Indonesia ya" beritahu Shaka dan hanya dibalas anggukan oleh azura.

"Jujur ni ya, gue Masi binggung sama semua yang terjadi malam ini dalam sekejap gue jadi istri orang, secepat ini?" Ucap azura sambil menatap Shaka sementara Shaka hanya tersenyum.

"Lo bahkan ga cinta sama gue, kenapa malah tiba-tiba nikahin gue, aneh banget" sambungnya lagi.

Shaka pun membenarkan duduknya sambil mendekat kearah azura membuat azura memundurkan badannya perlahan "saya memang blm pernah bilang cinta sama kamu, tapi apakah qobiltu yang saya ucapkan dihadapan ayah kamu tidak membuat kamu yakin bahwa saya mencintai kamu hm?"

"Ma-maksudnya?" Tanya azura

"Saya sudah mencintai kamu sejak pertama kali kita bertemu, setiap kali melihat kamu saya merasakan sesuatu yang aneh dihati saya sesuatu yang belum pernah saya rasakan sebelumnya, bahkan hampir setiap saat kamu selalu terlintas dipikiran saya cara kamu menegur saya, senyuman kamu, wajah kamu" Shaka menjeda ucapannya sembari menatap azura yang sepertinya menunggu dirinya untuk melanjutkan ucapannya. 

"hingga akhirnya saya memutuskan untuk sholat istikharah dan meminta petunjuk dari Allah, karena saya tidak mau kalau saya terus memikirkan kamu sementara kamu belum halal bagi saya saat itu, saya takut kalau nantinya terjerumus kedalam zina, maka dari itu saya ingin segera menghalalkan kamu" sambung Shaka.

"Tapi gue udah ga percaya sama yang namanya cinta, komitmen, atau pun pernikahan" ucapan azura membuat Shaka terdiam.

"Boleh saya tau alasannya?" Tanya Shaka

"Pertama karena gue menyaksikan sendiri bagaimana rumah tangga orang tua gue hancur karena orang ketiga, ayah yang ternyata diam-diam punya istri kedua dan anak yang ternyata juga seumuran sama gue, kedua gue pernah percaya cinta tapi dikhianati, sebelumnya gue sempat pacaran dan percaya bahwa cinta dan ketulusan itu ada tapi nyatanya dia selingkuh sama adik tiri gue sendiri, gue sempat bertahan dan berharap bahwa dia bakal berubah dan kembali sama gue, tapi gue ga sanggup gue nyerah dan gue lepas dia" azura menjeda ucapannya "dan nanti apa Lo juga bakal seperti mereka yang hanya memberi luka dan juga trauma buat gue, ha?"

Shaka menggenggam kedua tangan azura "saya tidak mau berjanji tapi akan saya buktikan bahwa saya tidak seperti yang kamu takut kan, saya akan menjadi obat disetiap luka kamu, tidak masalah jika kamu belum mencintai saya karena saya yakin cinta itu akan hadir dengan sendirinya, genggam tangan saya azura karena kamu tidak sendirian lagi ada saya bersama kamu, akan kita hadapi semuanya bersama, kita raih kebahagiaan bersama-sama ya"

Azura meneteskan air matanya dan memeluk Shaka dengan erat "entah kenapa gue ngerasa kalau gue bakal menemukan kebahagiaan bersama lo, jangan kecewakan gue seperti yang lainnya ya, hati gue udah terlalu remuk untuk menerima kekecewaan dan rasa sakit lagi"

"Iya sayang" ucap Shaka sambil mengelus kepala azura, hal itu seketika membuat pipi azura memerah dan ia pun menenggelamkan kepalanya didada Shaka akibat menahan salting.

"Iya sayang" ucap Shaka sambil mengelus kepala azura, hal itu seketika membuat pipi azura memerah dan ia pun menenggelamkan kepalanya didada Shaka akibat menahan salting

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
di Langit IstanbulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang