26

97 9 1
                                    

"assalamualaikum umi"

"Wa'alaikumussalam, Hanum?"

umi Adiba segera menghampiri Hanum yang baru saja tiba itu.

"Kamu sama siapa kesini" tanya umi Adiba.

"Sama mas Faiz mi, tapi mas Faiz lagi didepan ngobrol sama Abi" jawab Hanum sambil menyalim tangan umi dan Ara pun melakukan hal yang sama

"Wah cucu Oma pagi-pagi udah cantik aja" puji umi pada Ara yang berada di gendongan Hanum.

"Maacii Oma, ala kan mau balik ke Istanbul" jawab Ara si bocil imut itu.

"Loh, mau balik hari ini num?"

"Iya mi ini kita kesini mau pamit, nggak bisa lama-lama juga soalnya habis dari sini kita mau kerumah Shaka pamit sama mereka"

"Shaka sama azura lagi nginep disini tuh"

"Oh mereka lagi nginep disini mi?"

"Iya, tapi sepertinya nya blm bangun deh, dari tadi belum ada keluar kamar"

Hanum pun tersenyum jahil, ia punya ide "Ara pergi bangunin om sama aunty"

"Okeh mama"

Ara pun pergi menuju kamar Shaka tetapi karena pintu kamar dikunci ia jadi tidak bisa masuk, alhasil Ara menggedor dari luar

"Om, aunty bangun udah siang" Ara terus menggedor pintu kamar itu.

"Om aunty" panggil nya lagi.

Sedangkan yang didalam Masi tertidur nyenyak itu terusik dengan suara cempreng Ara.

"Sayang kok ada suara anak kecil, apa anak kita sudah jadi?" Ucap Shaka yang masi setengah sadar.

Sementara azura sudah sadar sepenuhnya "ya nggak mungkin la, itu keknya suara Ara deh" azura pun melirik jam "MAS KITA KESIANGAN"

akibat teriakan azura Shaka pun terkejut dan buru-buru bangkit "astaghfirullah" kini ia sudah sadar sepenuhnya.

"Gara-gara kamu ini mas"

"Om aunty bangun" Ara kembali menggedor pintu kamar.

Azura pun segera bangkit dari kasur dan membuka pintu kamar, saat ia membuka pintu kamar ternyata Ara sudah duduk disana menunggu nya.

"Aunty lama banget, kan ala jadi capek teliaknya"

****
"Ara nanti kalau udah di Istanbul jangan lupa sama aunty ya" ucap azura, ia sedang menggendong Ara sambil mencium-cium pipinya. Ah ia akan rindu sama bocil satu ini.

"Okey aunty, Ala janji nggak bakal lupain aunty" ucap ara sambil mengangkat dua jarinya.

"Ayo Ara papa udah nunggu tuh di mobil" Hanum pun mengambil alih Ara dari azura.

"Oleh-oleh yang umi kasih tadi uda masuk koper kan num" tanya umi

"Udah mi"

"Hati-hati num, jangan lupa kabarin kalau udah sampai" ucap abi

"Iya Abi, Abi jaga kesehatan ya" ucap Hanum, Abi pun tersenyum.

Hanum memang sudah dianggap seperti putri sendiri di keluarga ini, selain dia keponakan umi adiba ia juga saudara sepersusuan Shaka ingat!!

"Shaka, yang semangat ya buat keponakan buat kakak" ucap Hanum, Shaka pun tersenyum tanpa di suruh pun dia juga bakal tetap semangat.

Sementara azura? Ah dia sudah tertunduk malu, kenapa harus membahas ini depan Abi sama umi sih.

Setelah kepergian Hanum beserta keluarga umi dan Abi pun langsung masuk kedalam, sementara Shaka mengajak azura untuk pergi ke taman pesantren di sana pasti sunyi karena para santri sedang ada kelas jika pagi begini, ia ingin berduaan dengan azura.

di Langit IstanbulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang