19

111 10 0
                                    

Azura berjalan memasuki pintu utama rumah sakit sambil menenteng paper bag yang berisi makan siang untuk Shaka, tadi setelah selesai memasak azura langsung berangkat kerumah sakit diantar oleh supir.

Azura datang tanpa memberitahu Shaka ia berniat untuk membuat kejutan tetapi sesampainya di rumah sakit ia jadi bingung dimana ruangan Shaka ingin menelpon Shaka tetapi handphone nya tertinggi di mobil, azura merasa sangat malas jika harus kembali ke parkiran lagi.

"Permisi" sapa azura pada resepsionis.

"Iya mbak, ada yang bisa saya bantu" ucap ramah resepsionis tersebut.

"Saya ingin bertemu dokter shaka"

"Mohon maaf tapi saat ini dokter Shaka sedang ada operasi"

"Oh yasudah, terimakasih"

akhirnya azura pun memutuskan untuk menunggu Shaka diruang tunggu.

"Azura"

Azura pun melihat kearah sumber suara "om Baim, kok bisa disini" ternyata Baim paman shaka la yang memanggil nya.

"Kamu lupa rumah sakit ini milik siapa?"

Ah, azura pun ingat kalau Baim la pemilik rumah sakit ini wajar jika dia berada disini.

"Ha iya, azura lupa" ucap azura sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Kamu kesini mau ketemu Shaka"

"Iya om, tapi mas Shaka Masi ada operasi"

"Kalau gitu kamu tunggu Shaka di ruangannya saja, di lantai 3"

"Emang boleh om?"

"Boleh dong, kamu kan istrinya"

Ah iya, kenapa azura tidak kepikiran ya

"Yasudah kalau gitu om pamit Luan ya, masih ada urusan di perusahan"

"Iya om"

Setelah kepergian baim, azura pun memutuskan untuk segera keruangan Shaka tetapi ditengah perjalanan tangannya ditarik oleh seseorang, dan betapa terkejutnya azura saat melihat siapa yang menariknya.

"A-altan?"

"Ternyata ini benaran kamu ra, penampilan kamu beda bangat" tadinya altan sempat tidak mengenali azura karena saat ini azura mengenakan rok serta blus dengan hijab pashmina di kepala nya sangat berbeda dengan penampilannya yang dahulu.

"Lo mau apa?" Tanya azura to the point

"Aku perlu bicara sama kamu ra, kita perbaiki hubungan kita ya"

Azura tersenyum remeh " hubungan yang mana? Bukannya kita sudah selesai ya?"

"Aku nyesel ra, sekarang aku sadar kalau aku beneran sayang sama kamu aku selingkuh Karena aku kesal sama kamu, kamu terlalu sibuk kerja dan ga ada waktu buat aku. Kamu juga ga pernah mau nurut lagi sama aku"

"Tapi ga harus dengan selingkuh kan, bisa dibicarakan baik-baik sejak awal"

"Iya aku tau aku salah, kita perbaiki semuanya ya"

"Ga ada yang harus diperbaiki altan, kita sudah ga ada hubungan apa-apa lagi" azura menghela napasnya "gue udah nikah, dan gue sudah menemukan kebahagiaan gue" ucap azura sambil menunjukan cincin dijarinya.

Altan mengacak rambutnya frustasi "aku ga peduli, kamu cuman milik aku" altan pun segera menarik tangan azura.

"Ga usah gila altan, lepas gue" azura memberontak tetapi tenaga nya kalah kuat dengan altan

Altan tidak memperdulikan azura, ia tetap menarik paksa azura

"Sakit altan lepas"

"Kalau kamu nurut ini ga akan jadi sakit azura" altan tetap menarik azura untuk pergi dari sana, hingga tangan seorang mencegah altan dan azura mengenali tangan itu.

di Langit IstanbulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang