setelah kembali dari rumah Arman tadi Shaka pamit untuk pergi karena ada urusan yang harus diurus katanya, sementara azura saat ini sedang berkeliling pesantren karena ia merasa sangat bosan jika terus berdiam diri.
Sore hari di pesantren az-zain memang cukup ramai, karena di jam-jam segini kelas sudah pada selesai para santri biasanya menghabiskan waktu di luar asrama, ada yang bermain sepak bola, basket maupun bulu tangkis, dan ada juga yang memilih melanjutkan hapalan nya di bawah pohon-pohon yang berada di halaman utama pesantren dan tak sedikit pula yang mengobrol di teras asrama.
Saat azura sedang fokus melihat-lihat lingkungan pesantren seseorang merempari azura dengan sebuah kertas, tetapi saat azura melihat kearah yang melempari nya ia tidak dapat melihat siapa orang yang melakukan itu, yang ia lihat hanya seorang gadis yang sedang menghapal Al-Qur'an di bawah pohon, "ah tidak mungkin dia" batin azura.
Azura pun mengambil kertas tersebut berniat untuk membuangnya tetapi ia menemukan sebuah tulisan disana
"Ga usah sok suci azura gue tau siapa Lo sebenarnya, Lo ga pantes buat Gus shaka"
Itu la kalimat yang tertulis disana
"Assalamualaikum Ning"
Azura pun berbalik dan melihat santriwati yang memberi salam pada nya, azura tebak usianya lebih muda darinya.
"Wa'alaikumussalam" jawab azura, Ia sempat heran mengapa ia di panggil Ning apa gadis dihadapannya ini salah orang, pikirnya.
"Ning di panggil gus Shaka" ucap gadis itu sembari terus menunduk kan kepalanya.
"Oh, yauda saya kesana dulu ya, kamu jangan nunduk terus entar kepalanya sakit lagi" ucap azura, ia pun pergi meninggalkan gadis tersebut, "mungkin dia belum tau nama gue, mangkanya manggilnya Ning Nang Ning nong begitu" ucap azura pada dirinya sendiri.
Azura pun segera mengampiri shaka dan membuang kertas yang ia dapat tadi, azura tidak memperdulikan hal itu.
saat melihat Shaka ya masih berdiri didekat mobil miliknya azura segera berlari mengejar Shaka layaknya anak kecil yang menghampiri ayahnya saat pulang kerja.
"Mas Shaka" teriak azura mengejar Shaka
Shaka pun melihat ke arah azura yang sedang berlari sambil mengangkat sedikit gamisnya dengan jilbab yang berterbangan kesana kemari "jangan lari sayang nanti jatuh" teriak Shaka.
Azura pun sampai ke Shaka "ga jatuh kok mas, buktinya ini sampai dengan selamat" ucap azura sambil cengengesan.
"Lain kali jangan gitu ya kalau jatuh gimana, hm?" Tanya shaka sambil membernarkan anak rambut azura yang berkeluaran akibat ia berlari tadi.
"Ya ga gimana-gimana mas" jawab azura, sementara Shaka hanya menghela napas nya, tidak ada gunanya berdebat dengan azura karena ia selalu saja mengeluarkan kata-kata yang terlintas di otaknya tanpa disaring terlebih dahulu.
"Mas kenapa lama banget si, katanya tadi sebentar doang" tanya azura sambil menarik-narik ujung baju Shaka.
"Mas tadi ada urusan dirumah sakit" jelas Shaka "oh ya, mas juga punya hadiah buat kamu" sambung Shaka.
Mata azura pun berbinar ketika mendengar kata hadiah "hadiah?" Tanya azura.
Shaka pun mengangguk "coba deh kamu buka pintu mobilnya"
Azura pun menurutinya dan membuka pintu mobil dan betapa terkejutnya ia saat melihat beberapa buket bunga disana serta dua boneka dan juga coklat favorit azura.
KAMU SEDANG MEMBACA
di Langit Istanbul
Teen FictionHappy reading❤ . . . Azura shenna gadis pemilik mata indah , penuh senyuman dan juga keceriaan banyak yang merasa iri kepadanya memiliki wajah cantik, sahabat yang selalu ada bersamanya, Seorang Pacar, dan berasal dari keluarga kaya yang harmoni...