12

124 10 0
                                    

Pukul 2 pagi Arman sedang duduk di halaman belakang sembari memejamkan mata menikmati angin yang melintasi dirinya, rambutnya yang sedikit panjang itu terlihat berterbangan dan menutupi sedikit matanya.

"Belum tidur man"

Arman membuka matanya saat menyadari vino duduk disebelah nya

"Belum" ucapnya sembari membenarkan rambutnya yang berantakan akibat angin.

Arman pun menghela napasnya "zura uda jadi milik orang lain vin, dia bukan tanggung jawab gue lagi, putri kecil gue sekarang uda jadi istri orang, dia bakalan pergi ninggalin gue" ucap Arman sembari menatap langit malam

Vino pun tertawa kecil "Lo sendiri yang minta untuk nikah malam ini juga, emang lu ga kasian apa sama azura semua ini terjadi tiba-tiba bahkan lo sendiri ga menanyakan apakah dia siap atau tidak"

Arman pun menarik napasnya dalam"Karena laki-laki yang datang melamar zura itu shaka, gue liat dia itu laki-laki yang baik walaupun baru pertama kali ketemu tapi gue bisa liat kalau dia laki-laki yang tepat buat azura" ucap Arman

"Gue juga setuju kalau soal itu, tapi apa Lo ga bisa kasi jeda waktu gitu, entar nikahnya di Indonesia, lah ini baru ngelamar dah langsung minta dinikahin" vino menggelengkan kepalanya.

"Justru gue menghindari hal itu"

"Kenapa" ucap Arman heran.

"Gue ga mau kalau sampai Lisa mengacaukan semuanya, dia pasti ga bakal setuju sama hal ini apalagi saat dia tau azura mendapatkan laki-laki yang baik,mapan,dokter,dari keluarga terpandang , Lisa pasti akan cari cara untuk membatalkan pernikahan mereka" jawab Arman.

"Lo benar juga si"

"Selama ini gue ga bisa menjaga dan membahagiakan azura, dan gue yakin kalau Shaka akan memberikan kebahagiaan yang selama ini ga bisa gue kasi ke azura vin"

vino pun merangkul Arman dan menguatkan nya, Sekarang vino mengerti alasan mengapa Arman ingin segera menikahkan azura, dia hanya ingin putri nya hidup bahagia dan terbebas dari rasa sakit dan ia mempercayakan hal itu pada Shaka.

***
Suara azan berkumandang menandakan sudah masuk waktu subuh, Shaka yang sudah bangun sedari tadi tampak lebih segar karena ia baru saja menyelesaikan ritual mandinya, ia sudah siap dengan baju kokoh putih dan sarung hitam serta rambutnya yang masi basah.

Sementara itu azura Masi larut dalam dunia mimpinya, azura memang tidak terbiasa bangun pagi secepat-cepatnya ia akan bangun pukul 7.

"Zura ayo bangun" Shaka membangunkan azura dengan suara lembut agar azura tidak terkejut.

"Eum...kenapa si hari juga masi gelap tu" ucap azura setengah sadar.

"Udah subuh ra, kamu bangun terus mandi dulu baru kita sholat subuh"

"Gue ga Sholat" azura kembali memejamkan matanya dan mencari posisi nyaman untuk melanjutkan tidurnya.

"Kamu kan lagi ga mens Ra" tanya Shaka.

Azura kembali membuka matanya dan menatap Shaka "kalau gue bilang gue udah lama ga sholat Lo pasti kaget" Shaka pun tampak binggung "gue bahkan ga ingat tu kapan terakhir kali gue sholat atau melakukan ibadah yang lainnya" sambung azura.

Shaka pun duduk disebelah azura dan mengelus rambut azura, tidak masalah jika wudhu nya batal, nanti ia bisa berwudhu lagi "boleh saya tau kenapa kamu melalaikan kewajiban kamu sebagai seorang muslim"

Azura pun menghela napasnya "gue pernah sholat kok tapi itu dulu sebelum keluarga gue hancur, bunda menghilang, dan perubahan sikap ayah kek gue"

"Setelah itu kamu tidak pernah sholat lagi" tanya Shaka

di Langit IstanbulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang