2. Tim Z

190 9 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Ada yang bisa menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi dengan dua serangan dalam satu hari ini?" Jenderal Tong Thanayut menatap tajam ke arah anggota tim Z.

Nodt, sang pemimpin tim mulai angkat bicara. "Serangan itu adalah ulah Oxynus, Khun."

Tong memicingkan matanya. "Oxynus? Bukankah Oxynus adalah organisasi gelap yang sedang kalian buru selama lima bulan ini?"

Kali ini Job yang menjawab pertanyaan atasannya itu. "Benar, Khun. Tapi sayangnya tidak mudah memburu Oxynus. Organisasi ini begitu licin untuk ditangkap. Dua kali kami menemukan markas mereka yang sudah kosong."

Tangan Tong memukul meja dengan kesal. "Bagaimana bisa kalian tidak menemukan informasi apapun mengenai Oxynus? Apa kalian tidak serius bekerja?"

Apo yang duduk di dekat Tong pun angkat bicara. "Tenang, Khun. Tarik nafas dan buang perlahan. Nanti kamu bisa cepat tua jika terus marah."

Tong menoleh ke arah Apo dan menatapnya tajam. "Kamu mendoakanku cepat tua?"

Apo menggelengkan kepalanya. "Bukan begitu, Khun. Aku hanya memberikan saran. Soal Oxynus, kami memang sudah mendapatkan beberapa informasi. Tapi kami masih menyelidiki kebenarannya. Dan soal serangan hari ini, Profesor Siwat akan menjelaskannya."

Pria yang mengenakan jas putih dokter itu langsung berdiri. "Serangan yang terjadi di Jembatan Bhumibol dan juga pada kereta menuju Chiang Mai disebabkan oleh bakteri Rhodococcus Opacus."

Tong memicingkan matanya. "Profesor, aku tidak paham bahasa sains. Bisakah kamu menjelaslan lebih detail soal bakteri apa itu?"

Siwat menoleh ke arah pemuda yang sedang sibuk sendiri dengan laptopnya. "Barcode, bisakah kamu menayangkan soal bakteri Rhodococcus Opacus?"

Pemuda berkacamata itu mengacungkan jempolnya. "Siap, Profesor!"

Barcode mengotak-atik laptopnya sehingga tak lama kemudian di layar televisi di hadapan mereka tampak video makhluk berukuran super kecil yang tidak bisa dilihat langsung dengan mata biasa.

"Pada dasarnya bakteri Rhodococcus Opacus adalah bakteri pemakan logam. Tapi Oxynus mengembangkan bakteri ini menjadi senjata bioteknologi. Sehingga bakteri ini bukan hanya bisa memakan habis logam, tapi juga manusia." Profesor Siwat memberikan penjelasan.

"Artinya Oxynus menyatakan perang pada kita. Apa kalian berpikir Oxynus ini berasal dari luar negeri yang berencana menghancurkan negara kita?" tanya Tong.

Bas, melepaskan kacamata hitamnya. "Aku pikir bukan, Phi. Karena Oxynus bukan hanya menyerang negara kita, tapi juga negara lain."

Barcode menunjukkan video serangan di negara lain. "Oxynus juga menyerang Monas di Indonesia, Marina Bay Sands di Singapura, World Cup Bridge di Korea Selatan, dan beberapa negara lainnya. Karena itu kecil kemungkinan jika serangan itu adalah invasi dari negara lain."

Not Human, But Cyborg (MileApo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang