Mile dalam perjalanan menuju Chiangmai menggunakan kereta bersama tunangan, Cherry, dan sahabatnya, Bible, saat sebuah serangan menimpa mereka. Rupanya itu adalah serangan teroris Oxynus yang menggunakan bakteri pemakan segala bernama Rhodococcus Op...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
"WOW! INI ADALAH SURGA DUNIA!!!!" seru Bas saat dia melangkah masuk ke dalam sebuah gudang besar.
"Tempat apa ini?" tanya Mile tak percaya dengan apa yang dilihatnya.
Tong menoleh ke arah anggota tim Z yang tampak begitu kagum dengan isi di dalam gudang tersebut. "Semuanya, selamat datang di gudang penyimpanan negara!"
Barcode membaca informasi yang ada di layar tabletnya. "Gudang penyimpanan negara berisi barang-barang yang disita oleh negara karena tindakan illegal. Termasuk kendaraan-kendaraan mewah yang kalian lihat."
"Tapi kenapa Anda membawa kami kemari, Khun?" tanya Apo penasaran.
Tong melipat kedua tangannya di depan dada. "Nodt memberitahuku jika musuh yang akan kita hadapi adalah anak-anak muda yang menggunakan kendaraan cepat. Karena itulah kalau kalian ingin menangkap mereka, maka kalian juga harus menyamakan kecepatan kalian. Karena itu pilihlah salah satu kendaraan untuk kalian gunakan malam ini."
"Apakah kami boleh memilih apapun yang kami mau?" tanya Bas memastikan.
Tong menganggukkan kepalanya. "Ya, kalian bisa memilih kendaraan apapun yang ada di sini."
"YESS!!!! Ayo, Job! Kita cari mobil untuk kita." Bas menarik tangan kekasihnya.
"Apa kamu tidak berkendara sendiri, Phi Job?" tanya Bible.
Job menggelengkan kepalanya kemudian memeluk leher kekasihnya. "Aku tidak bisa berpisah dari Bas, Bible. Kami akan selalu berdua."
Pasangan itu pun berjalan menuju deretan mobil. Sedangkan Bible masih berdiri dengan tatapan tidak percaya.
Mile menepuk bahu sahabatnya itu. "Tidak perlu heran seperti itu, Bible. Job dan Bas adalah pasangan kekasih. Sehingga mereka seperti love birds yang tidak bisa dipisahkan."
Bible hanya menganggukkan kepalanya mendengarkan penjelasan Mile.
Sementara itu Nodt menoleh ke arah Barcode. "Apa kamu akan ikut denganku, Nong?"
Barcode menggelengkan kepalanya. "Tidak mau, Phi. Terakhir kali aku bersamamu, mobil berguling-guling. Jadi kali ini aku akan pergi bersama Phi Bible." "Apa kamu menganggap kemampuan menyetirku sangat buruk?" tanya Nodt tak percaya.
"Benar, Phi." Barcode terkekeh kemudian dia segera bersembunyi di balik tubuh Bible saat melihat Nodt hendak memberikan pukulan padanya.
"Ampun, Phi! Aku hanya bercanda. Bukan itu alasanku ikut dengan Phi Bible. Hanya saja Profesor Siwat memintaku untuk selalu dekat dengan Phi Bible sehingga Profesor bisa memantau kondisi mata Phi Bible." Barcode memberitahu alasan sebenarnya sebelum menjadi sasaran tinju oleh Nodt.
Nodt hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. "Terserah kamu!"
Barcode menghela nafas lega. "Bahaya sudah berlalu."