***
Tong melayangkan tembakan dan mengenai satu penjaga. Segera dia kembali bersembunyi untuk menghindari tembakan. Sementara itu Barcode tengah berbicara dengan Nodt untuk mengirimkan lokasi keberadaan markas Oxynus. Sedangkan Tong mengisi amunisinya.
“Aku sudah mengirimkannya padamau, Phi.” Ucap Barcode.
DOR!!!
Tembakan serta suara rintihan Tong membuat Barcode menoleh. “Oh, tidak.”
“Barcode, ada apa?” suara Nodt terdengar dari ujung telpon itu.
“Berikan ponselmu!” perintah Jjay sembari mengarahkan pistol ke arah Barcode.
Dengan tangan gemetar, Barcode memberikan smartphonenya. Jjay langsung membantingnya ke lantai dan menginjaknya.
“Kami menyuruh orang untuk mencarimu tapi kamu justru datang sendiri menghampiri kami bocah.” Jjay tersenyum sinis.
Barcode menggelengkan kepalanya. “Aku tidak akan membantu kalian.”
“Benarkah?” Jjay mengarahkan ujung pistol ke arah dada Tong yang tertembak. Memutar-mutar ujung pistol itu sehingga membuat Tong berteriak kesakitan.
“Hentikan! Aku akan melakukan apapun yang kalian mau.” Meskipun Barcode takut pada Tong, tapi bukan berarti bocah itu gak peduli pada Jenderal itu.
Jjay tersenyum sinis. Kemudian dia menghampiri Barcode dan menyentuh pipi laki-laki itu dengan ujung pistolnya. Sehingga darah Tong pun mengenai kulit laki-laki itu.
“Sudah kuduga kamu tidak punya keberanian besar, Bocah. Jadi sebaiknya kamu jangan macam-macam denganku kalau tidak bukan hanya nyawa pria yang itu yang melayang tapi juga nyawamu. Kamu mengerti?” ancam Jjay.
Barcode menganggukkan kepalanya. “Ya, aku mengerti."
Jjay menoleh ke arah anak buahnya. “Bawa mereka berdua!”
Orang-orang dengan pakaian gelap segera menghampiri Barcode dan memegang kedua tangannya sama seperti Tong. Mereka segera membawa Barcode dan Tong pergi meninggalkan tempat itu.
Sampai di basement, Tong dan Barcode dibuat terkejut dengan pemandangan banyak sekali mayat tergeletak di lantai.
“Apa yang terjadi?” bingung Tong.
Jjay berhenti melangkah membuat anak buahnya yang sedang menyandera Tong dan Barcode ikut berhenti.
“Ini semua ulah anak buahmu, Jenderal. Beruntung kami sudah melumpuhkannya.” Jjay menunjuk ke arah 2J yang tubuhnya diikat pada pilar bangunan.
“2J!” panggil Tong mengenali tentara itu.
“Tenang saja. Kami tidak membunuhnya. Melihat kekuatannya yang luar biasa, membuat kami tertarik untuk mengubahnya menjadi robot pembunuh.” Jjay menjelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Human, But Cyborg (MileApo)
RomanceMile dalam perjalanan menuju Chiangmai menggunakan kereta bersama tunangan, Cherry, dan sahabatnya, Bible, saat sebuah serangan menimpa mereka. Rupanya itu adalah serangan teroris Oxynus yang menggunakan bakteri pemakan segala bernama Rhodococcus Op...