40.Alasan Mereka

56 2 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Dua tahun yang lalu

“Jadi kamu berencana menghancurkan dunia?” tanya Jet yang sedang duduk di sebuah ruang klub malam sembari memeluk New.

Sing menganggukkan kepalanya. “Benar. Bukankah ini seperti permainan yang menyenangkan untukmu?”

Jet memicingkan matanya. “Permainan yang menyenangkan?”

Sing menganggukkan kepalanya. “Sangat menyenangkan sampai membuatmu tertarik. Sebelum aku menemuimu dan juga teman-temanmu, aku sudah menyelidiki kalian. Bukan hanya penyelidikan mengenai data saja, tapi juga kehidupan kalian.”

Jet yang mulai tertarik dengan pembicaraan ini. Dia melepaskan pelukan di bahu New dan mencondongkan tubuhnya. “Jadi apa yang kamu tahu tentangku?”

“Meskipun kamu adalah putra Direktur Jenderal Kepolisian Kerajaan Thailand, tapi kamu mendapatkan banyak pukulan dari pria yang selalu melindungi rakyat.” Sing memberitahu informasi yang diketahuinya.

Seketika tubuh Jet membeku mendengarnya. Selama ini tidak ada yang pernah tahu masalah ini kecuali orang rumahnya dan juga sahabat-sahabatnya. Karena kekuasaan sang ayah membuat Pracha Bundit bisa membungkam mulut semua orang.

“DASAR ANAK SIALAN. HANYA BISA MEMBUAT ULAH. APA KAMU TIDAK BISA DIBANGGAKAN SEPERTI KAKAKMU?”

Kata-kata yang selalu diucapkan ayahnya terngiang dalam pikiran Jet. Sing tersenyum karena apa yang dikatakannya mampu mempengaruhi Jet. Hal itu membuat Sing semakin berani.

“Aku juga tahu jika kamu selalu dibenci ibumu karena wajahmu mengingatkan ibumu dengan ayahmu.” Sing menunjuk ke arah Ta. Kemudian Sing beralih pada Copper. “Aku tahu sebagai putra Presiden Direktur Phuriwat membuatmu bisa menikmati seluruh kekayaan ayahmu. Tapi kamu tidak pernah melakukan hal apapun yang membuatnya bangga. Dia bahkan tidak peduli apakah kamu masih hidup atau tidak.”

Copper yang kesal langsung menggebrak meja. “Apa kamu minta dihajar?”

“Copper.” Jet memanggil sahabatnya untuk menahannya menyerang Sing.

“Aku hanya ingin mengungkapkan informasi yang kudapatkan. Kupikir kalian bisa akrab karena kalian memiliki masalah yang sama dengan orang tua kalian. Selama ini kalian tidak bisa melawan. Tapi kalian bisa melakukan perlawanan dengan caraku.” Sing masih berusaha membujuk delapan anak-anak orang kaya ini untuk menjadi donatur bagi proyeknya.

Jjay menganggukkan kepalanya. “Aku pikir ini menarik, Jet. Jika aku bisa ikut andil dalam proyek ini, maka aku ikut.”

Sing tersenyum lebar. “Tentu saja laboratoriumku terbuka lebar untukmu, Khun Jjay.”

“Kalau Phi Jjay ikut, aku juga ikut.” Fuaizz pun mengikuti kekasihnya.

Mio menganggukkan kepalanya. “Aku juga ikut. Jika ini bisa membungkam mulut sialan Daddy-ku, maka aku ikut.”

Not Human, But Cyborg (MileApo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang