24.Seperti Mimpi☣️

86 3 0
                                    

PERINGATAN!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


PERINGATAN!!!

Dikarenakan ada adegan dewasa bxb, dimohon yang tidak kuat atau masih kecil, gak usah baca. Mohon kebijakannya. Resiko ditanggung pembaca.

***

TING... TONG...

Copper yang baru saja selesai mandi segera melangkah menuju pintu apartemennya. Detik berikutnya Copper tampak terkejut.

"Phi Ta?" panggil Copper saat melihat Ta sudah berdiri di hadapannya.

Tanpa mengatakan apapun Ta melangkah masuk ke dalam apartemen itu. Dia menghempaskan tubuhnya diatas sofa dengan helaan nafas berat. Seakan dia baru saja melepaskan beban yang dibawanya. Setelah menutup pintu, Copper pun menghampiri laki-laki itu dan duduk disampingnya.

"Phi, gimana dengan lukamu?" tanya Copper, teringat jika Ta terluka saat misi pengambilalihan nuklir.

"Sudah diobati. Dan aku bahkan tidak mempedulikan rasa sakitnya. Apakah kamu punya bir?" tanya Ta.

"Aku akan mengambilkannya untukmu." Setelah itu Copper beranjak menuju dapur. Copper mengambil satu pack kaleng bir dari dalam kulkas dan membawanya kembali ke ruang tamu.

Ta segera mengambil satu kaleng bir, membukanya dan meminumnya. Copper tampak terkejut melihat Ta begitu bersemangat meminumnya.

"Phi, pelan-pelan minumnya." Ucap Copper tampak cemas.

Selama ini dia selalu melihat Ta selalu bercanda. Sehingga baru pertama kalinya dia melihat Ta tampak begitu marah. Meskipun tidak marah kepada Copper, tapi laki-laki itu bisa merasakan kemarahan itu memancar dari sikap dan tatapan Ta.

Ta yang tidak mendengarkan Copper memilih untuk terus minum. Setelah menghabiskan satu kaleng, dia akan membuka kaleng yang lain dan meminumnya. Meskipun Cooper berusaha untuk menghentikannya, tapi Ta tetap bersikeras untuk minum.
Beberapa saat kemudian, terlihat Ta sudah mulai mabuk. Wajahnya tampak memerah. Tapi dia masih saja meraih kaleng bir dan membukanya. Tapi kali ini Copper menghentikannya.

"Sudah cukup, Phi! Kamu sudah mabuk." Ucap Copper mengambil alih kaleng bir di tangan Ta.

"Berikan padaku!" Ta berusaha mengambil bir itu.

Namun Copper justru menjauhkan kaleng itu dari jangkauan tangan Ta. "Phi, apa kamu seputus asa ini hanya karena dipenjara? Bukankah kamu hanya dipenjara sebentar?"

Ta mendengus sinis mendengar ucapan Copper. "Aku memang hanya sebentar dipenjara, Nong. Tapi apa kamu tahu apa yang dikatakan oleh ibuku? Dia mengatakan jika aku memalukan. Selama ini dia tidak pernah mau bicara padaku. Tapi setelah sekian lama dia bicara padaku, hanya itu yang dia katakan padaku."

Copper terdiam. Dia tidak tahu menahu soal keluarga Ta. Selama ini mereka bermain hanya mengobrol apa yang mereka sukai saja. Mereka tidak pernah membicarakan masalah keluarga mereka. Karena mereka memiliki kesamaan, yaitu membenci keluarga mereka.

Not Human, But Cyborg (MileApo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang