33.Tempat Paling Aman Adalah kandang Musuh

46 5 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

“Apa maksudmu nuklirnya ada di sini, Nong?” tanya Nodt yang mendengar ucapan Barcode.

Sebelum mendengar jawaban Barcode, Jet sudah melayangkan tendangannya ke samping kepala Nodt membuat laki-laki itu terhuyung.

“Seharusnya kamu fokus padaku, Besi rongsokan.” Jet mendengus sinis.

Nodt mendengus kesal. “Jangan terlalu sombong, Bocah!”

Dengan gesit Nodt bergerak menghampiri Jet dengan gerakan zig-zag. Sampai di hadapan Jet, pria itu melayangkan tinju ke arah perut Jet dengan kerat. Bahkan Jet sampai terpental ke belakang sebelum jatuh berguling-guling ke lantai.

“Nong, jelaskan padaku!” Nodt menoleh ke arah Barcode kembali.

“Temanku sudah menyelesaikan level enam dalam game, Phi. Dan misi berikutnya adalah meluncurkan nuklir yang ada di dalam gedung ini. Oxynus menyimpan nuklirnya di sini. Aku pikir itulah alasan mereka datang kemari.” Barcode menjelaskan apa yang disampaikan oleh temannya.

“Itu tidak mungkin. Bagaimana bisa mereka menyelundupkan nuklir itu di sini?” Nodt masih tidak percaya.

“Kamu pikir gedung ini terjaga dengan sangat aman? Banyak orang yang siap menerima suap untuk menyelundupkan nuklir itu kemari.” Ucap Jet yang mulai bangkit berdiri.

Kedua tangan Nodt terkepal erat. Dia begitu marah. Selama ini tim Z mencari keberadaan nuklir itu di mana-mana. Mereka tidak menyangka jika benda berbahaya yang mereka cari justru berada di kandang mereka sendiri.

“Bukankah tempat yang paling aman adalah kandang musuh sendiri? Karena kalian tidak akan pernah menduga jika nuklir itu akan berada di sini.” Jet tertawa puas.

“Barcode, cari keberadaan nuklir itu dan hentikan peluncurannya!” perintah Nodted.

Pemuda berkacamata itu menganggukkan kepalanya. “Baik, Phi!”
Namun sama seperti sebelumnya, saat Barcode hendak keluar Jet segera menghalangi pemuda itu. Namun tiba-tiba saja ada seseorang menarik tangan Jet dan membanting tubuh pemuda itu ke lantai.

“Bocah sialan! Menghalangi jalan saja,” omel Tong.

Nodt menahan tawanya melihat Jet merasakan amukan Tong. Kemudian Tong menoleh ke arah Nodt.

“Aku serahin  bocah sialan ini ke kamu, Nodt. Aku akan pergi bersama Barcode mencari nuklir itu.” Perintah Tong.

Nodt menganggukkan kepalanya. “Baik, Khun.”

Tong melepaskan cengkraman tangannya pada tangan Jet sebelum akhirnya pergi bersama Barcode. Sementara itu Jet tampak benar-benar kesal karena dikalahkan begitu saja. Laki-laki itu berdiri dan menatap Nodted kesal.

“Aku pasti bakal membunuhmu demi New!” Jet bukan hanya marah karena mendapatkan banyak serangan. Tapi dia marah pada Nodt karena sudah merenggut seseorang yang sangat dicintainya.

Not Human, But Cyborg (MileApo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang