***Bass sedang minum saat merasakan seseorang memeluk pinggangnya dari belakang.
“Sepertinya kamu sangat menikmati pesta ini.” Seorang laki-laki berbisik di telinga Bas.
Penasaran dengan orang yang mengajaknya bicara, Bas pun menoleh. Dia bisa melihat seorang laki-laki yang lebih tinggi darinya tersenyum menggoda ke arahnya.
“Kalau aku tidak menikmatinya, bukankah pesta ini bisa disebut gagal?” Bas membalas senyuman laki-laki itu.
Laki-laki dengan rambut coklat tua itu menarik pinggang Bas sehingga menempel pada tubuhnya. Kemudian laki-laki itu menunduk dan berbisik di telinga Bas. “Kamu benar. Tapi aku lebih menikmati pesta itu kalau kamu mau menemaniku.”
“Phi Job, aku peringatkan jangan lakukan apapun!” Barcode memberikan peringatan melalui earphone saat melihat Job hendak menghampiri kekasihnya.
“Sialan kamu, Nong! Kamu pikir aku bakal tinggal diam melihat laki-laki lain menyentuh pacarku?” omel Job kesal.
“Tapi laki-laki itu adalah Tack Phutharit. Aku dengar dia teman kuliah Jet Bundit. Phi Bas bisa mengorek informasi tentang member Oxynus.” Barcode memberikan alasan mengapa dia melarang Job menghentikan niatnya.
Dari kejauhan Bas tampak memberikan kode pada Job untuk tidak melakukan apapun. Tentu saja hal itu membuat Job meremas tangannya dengan kesal.
Kemudian Bas menyentuh dadah Tack bergerak naik menuju bahunya dengan gerakan menggoda. “Kalau hanya menemanimu minum, aku bisa melakukannya. Tapi jika kamu menginginkan lebih, maka kamu harus bersabar. Aku tidak suka bermain dengan mudah.”
Alih-alih kesal karena tidak bisa mendapatkan Bas dengan mudah, Tack justru tersenyum mendengarnya. “Menarik, aku jadi semakin tertarik jika kamu menantangku seperti itu. Tidak masalah kalau hanya menjadi teman minum. Asalkan kamu mau memberitahu namamu.”
Dengan jari telunjuknya Bas menyentuh dagu Tack dengan gerakan yang menggoda. “Itu masalah mudah.”
Saat pelayan lewat di dekatnya, Bas meletakkan gelas kosong di atas nampan kemudian dia mengambil dua gelas sampanye. Dia menyerahkan satu gelas kepada Tack.
“Bersulang!” Bas mengangkat gelasnya.
Tack mendentingkan gelasnya pada gelas milik Bas. “Bersulang!”
Setelah itu mereka berdua meminum sampanye itu. Mereka bahkan tidak melepaskan tatapan satu sama lain.
“Apa ini pertama kalinya kamu ke pesta? Karena baru pertama kali aku melihatmu.” Tack tampak begitu penasaran.
Barcode pun berkata melalui earphones di telinga Bas. “Tidak, Phi. Heng Akarat beberapa kali datang. Ini bukan pertama kalinya buat dia.”
Bas pun menggelengkan kepalanya. “Tidak, ini bukan pertama kalinya untukku. Mungkin kita belum diberi kesempatan untuk bertemu.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Human, But Cyborg (MileApo)
RomantikMile dalam perjalanan menuju Chiangmai menggunakan kereta bersama tunangan, Cherry, dan sahabatnya, Bible, saat sebuah serangan menimpa mereka. Rupanya itu adalah serangan teroris Oxynus yang menggunakan bakteri pemakan segala bernama Rhodococcus Op...