49. Kuat Tapi....

34 3 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Woi, Bocah!" seorang pria mengenakan baju tahanan melemparkan kerikil kecil ke arah Jjay.

Namun Jjay yang sedang duduk sembari memandang foto dirinya dan Fuaiz tampak tidak mempedulikannya. Kesal karena reaksi Jjay, pria dengan tubuh penuh tato itu menyuruh anak buahnya untuk mengurus Jjay. Pria bertubuh gendut itu berjalan menghampiri Jjay yang berada di sudut sel.

"Oi, Bocah sialan! Phi Thot memanggilmu!" Pria bernama Tar itu menepuk bahu Jjay.

Tapi tetap saja Jjay tidak memperdulikannya dan tetap fokus pada selembar foto yang dipegangnya.

"Bocah sombong sialan!!!" Tar melayangkan tinjunya ke arah Jjay.

Namun dengan mudahnya Jjay menangkap kepalan tangan Tar. Tidak hanya itu, Jjay juga memutar tangan Tar sehingga tubuh pria itu ikut berputar sebelum jatuh ke lantai.

"JANGAN GANGGU AKU!!!" geram Jjay.

"Bocah sialan! Berani berlagak di hadapanku?" Thot yang melihat tindakan Jjay semakin kesal.

Pria itu berdiri dan menghampiri Jjay. Dia melayangkan tinjunya. Tapi Jjay menepis tangan pria itu dan membalasnya dengan tinju yang keras di perut pria itu. Seketika Thot terlempar ke belakang dan jatuh berguling-guling di lantai.

"KALIAN MEMBUATKU MARAH!!!" Jjay meremas kedua tangannya.

Namun tiba-tiba ada seseorang yang menggenggam salah satu tangan Jjay. "Jangan marah, Phi! Mereka cuma main sama kamu."

Mengenal suara yang sangat dirindukannya, membuat Jjay menoleh. Dia bisa melihat Fuaiz berdiri di sampingnya dengan senyuman lebar yang membuatnya tampak menggemaskan.

"MY SUGAR!!!" Jjay langsung memeluk Fuaiz untuk melepaskan rindunya.

"Aku sangat merindukannya." Jjay bahkan mengeluarkan air mata.

Fuaiz membalas pelukan kekasihnya. "Aku juga merindukanmu, Phi."

Tar menghampiri Thot. "Phi, ada apa dengan bocah itu?"

Tatapan Thot pun tertuju pada Jjay yang tampak sedang memeluk seseorang tapi tidak ada siapapun di hadapannya.

Thot mendengus sinis. "Aku pikir bocah itu sudah gila."

"Lalu apa yang harus kita lakukan, Phi?" tanya Tar.

"Biarkan saja. Jangan ganggu dia! Kupikir dia sangat berbahaya." Thot kembali duduk di tempatnya dan menyuruh napi lain untuk memijat tangannya.

***

Bas melangkah menuruni tangga dalam kolam renang. Pria itu melepaskan bathrobenya dan melemparkannya ke sisi kolam. Tatapan Bas tertuju pada Job yang berdiri di tengah kolam sembari mengusap rambutnya yang basah. Bas berenang menghampiri kekasihnya dan memeluknya dari belakang.

Not Human, But Cyborg (MileApo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang