_HAPPY READING_
Setengah bulan telah berlalu kini saatnya Beyza dan Hafizhan menjemput Bezziza di bandara Jakarta, untuk pergi menuju Kairo Mesir
"Mana si mereka berdua?" Ucap Bezziza dengan melihat sekeliling mencari sosok yang dimaksud
"Nah itu mereka" mata Bezziza berbinar ketika yang ia cari sudah ditemukan
"ABANG HAFIZHAN, BEYZA" teriak Bezziza dengan berlari menuju mereka berdua
Beyza dan Hafizhan yang mendengar ada seseorang yang memanggil namanya pun langsung menoleh
"BEZZIZAAA" jawab Hafizhan, tidak kalah kerasnya dengan suara Bezziza. Beyza yang melihat kelakuan kakak-kakaknya pun hanya bisa menggelengkan kepalanya.
'seperti anak kecil' batin BeyzaSaat mereka bertiga sudah saling dekat dan tidak ada jarak di antaranya, Bezziza langsung memeluk erat Hafizhan. Setelah Bezziza selesai memeluk Hafizhan, Bezziza menatap Beyza kembarannya. Sedangkan Beyza diam di tempat tidak memiliki ekspresi 'seperti patung hidup'. Beyza sudah tahu apa yang akan di lakukan Bezziza kembarannya kepadanya
Tanpa aba-aba Bezziza langsung memeluk Beyza dengan sangat erat, meluapkan semua kerinduannya kepada Beyza kembarannya. Sedangkan Beyza, tetap saja terdiam tidak membalas pelukan dari Bezziza, maupun sekedar untuk berbicara kepada Bezziza. Tetapi dalam hati Beyza ada rasa senang saat ini. Walaupun tidak terlihat dari sikapnya yang dingin
"BEYZAAAA aku senang bangat bisa ketemu kamu, setelah sekian lamanya" ucap Bezziza senang, masih dengan posisi memeluk erat tubuh Beyza
"Hura" (lepas) ucap Beyza dingin
"Nggak mau" Keukeh Bezziza. Bezziza tetap memilih memeluk erat tubuh Beyza, hingga sang empuh kehabisan nafas
"Ia'astatie altanafus" (saya tidak bisa nafas)
Sontak Bezziza melepaskan pelukannya dari tubuh Beyza
"Maaf" ucap bezziza diakhiri senyuman tidak berdosanya sama sekali
Beyza hanya menggelengkan kepalanya, melihat sikap kembarannya Bezziza yang seperti itu
"Beyza, Lo pake bahasa nya yang biasa aja yah. Kalau pake bahasa arab gue cuman tau sedikit"
"Udah keseharian Beyza pake bahasa arab, nggak pernah pake bahasa Indonesia lagi Bezziza" jawab Hafizhan
"Lah kok bisa?" Bingung Bezziza
"Ya bisa lah, dari umur 1 tahun kan Beyza udah mondok di Kairo Mesir"
"Iya juga yah. Bahasa keseharian nya kan bahasa arab"
"Tapi masih bisa bahasa lain kan selain bahasa arab?" Sambung Bezziza
"Ck, kaya Lo nggak tau aja siapa Beyza. Murid paling pintar di Al-Azhar" jawab Hafizhan
Sedangkan Beyza hanya menyimak pembicaraan Hafizhan dan Bezziza saja. Tidak ada niatan untuk ikut berbicara
"Udah lah, masuk ke pesawat aja yuk" ajak Hafizhan
"Ayuk" jawab Bezziza dengan senang hati
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Habib Albi
Teen FictionDear Habib Albi Cukup aku mencintainya dalam diam. Dan aku tidak menyalahkan takdir dari Allah karena kita berdua tidak di persatukan untuk bersama. Walaupun ada rasa yang sangat sesak di dalam dada. sepertinya, aku di takdirkan di dunia ini karena...