_HAPPY READING_
"Beyza!!!"
Panggil seseorang dari lorong Sanah
Ia adalah Devian. Devian Nevar Alrescha. Seorang laki-laki Arab yang memiliki blasteran Jerman
Parasnya yang tampan, tinggi, dan putih, atau bisa dibilang sempurna. Bisa memikat hati semua kaum hawa
Tidak heran bila Devian memiliki banyak penggemar. Ia juga sering di jodoh-jodoh kan dengan Beyza. Karena Beyza yang memiliki hati yang dingin, sedangkan Devian memiliki hati yang lembut. Ditambah agama mereka cukup sepadan
Sangking banyaknya jumlah kaum hawa yang terpikat dengan kesempurnaan Devian, mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan hati seorang Devian
Tetapi tidak halnya dengan Beyza. Ia tidak tertarik sama sekali dengan kesempurnaan Devian. Ia tetap bersikap dingin seperti biasanya
Bagi Beyza Devian sama saja dengan sosok laki-laki lain. Mungkin hanya berbeda fisik dan agama. Tetapi tetap saja bagi Beyza, Devian tetap laki-laki bukan perempuan. Jadi bagi Beyza buat apa mencintai seseorang yang belum tentu menjadi jodoh nya. Menurut Beyza lebih baik saat ini ia lebih mencintai pencipta nya dari pada mencintai mahkluk nya
"Waalaikumussalam" balas Beyza dingin
"Eh Afwan. Assalamualaikum" jawab Devian sembari tersenyum Kik kuk
Lalu Beyza membalas salamnya lagi "waalaikumussalam"
Beyza tidak berkata-kata lagi. Ia langsung melanjutkan langkahnya. Sedangkan Devian mengikuti Beyza dari arah belakang
Ia tidak berani menjajarkan tubuh nya dengan tubuh Beyza takut menjadi fitnah
"Beyza!" Panggil Devian lagi
Jadi mau tak mau Beyza harus memberhentikan langkahnya. Sepertinya Devian ingin membicarakan sesuatu, pikir Beyza
Lalu Devian berjalan dari arah belakang menuju ke arah depan
Saat ini Beyza dan Devian sedang berhadapan. Tetapi Beyza membuang mukanya ke arah lain. Ia ingin menjaga pandangannya dari laki-laki bukan mahramnya
"Lak" (untuk kamu)
Devian menyodorkan sebuket bunga untuk Beyza. Sedangkan Beyza hanya terdiam, tidak memiliki ekspresi sedikit pun
Beyza juga tidak menerima sebuket bunga dari Devian
Dengan cepat Beyza pergi dari hadapan Devian menuju tempat kerjanya
Tetapi perkataan Devian membuat Beyza memberhentikan langkahnya
"Ana uhibukka fillah" ucap Devian
Lalu ia berjalan mendekati Beyza. Saat sudah berada di hadapan Beyza, Devian berjongkok lalu meletakkan sebuket bunga yang tadi ia bawa untuk Beyza ke lantai. Setelah itu Devian merogoh salah satu saku celananya, lalu ia menyodorkan kotak yang berbentuk hati berwarna merah
Setelah itu ia membuka nya. Di dalam nya terdapat cincin yang sangat indah. Setelah itu Devian berkata kepada Beyza
"Hal satakunina, Beyza Ereshva Falisha, rafiqati fi hadha alealam wafi alakhirati?" Ucap Devian
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Habib Albi
Teen FictionDear Habib Albi Cukup aku mencintainya dalam diam. Dan aku tidak menyalahkan takdir dari Allah karena kita berdua tidak di persatukan untuk bersama. Walaupun ada rasa yang sangat sesak di dalam dada. sepertinya, aku di takdirkan di dunia ini karena...