PART 12

19 6 1
                                    

_HAPPY READING_

"Beyza!!!"

Panggil seseorang dari lorong Sanah

Ia adalah Devian. Devian Nevar Alrescha. Seorang laki-laki Arab yang memiliki blasteran Jerman

Parasnya yang tampan, tinggi, dan putih, atau bisa dibilang sempurna. Bisa memikat hati semua kaum hawa

Tidak heran bila Devian memiliki banyak penggemar. Ia juga sering di jodoh-jodoh kan dengan Beyza. Karena Beyza yang memiliki hati yang dingin, sedangkan Devian memiliki hati yang lembut. Ditambah agama mereka cukup sepadan

Sangking banyaknya jumlah kaum hawa yang terpikat dengan kesempurnaan Devian, mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan hati seorang Devian

Tetapi tidak halnya dengan Beyza. Ia tidak tertarik sama sekali dengan kesempurnaan Devian. Ia tetap bersikap dingin seperti biasanya

Bagi Beyza Devian sama saja dengan sosok laki-laki lain. Mungkin hanya berbeda fisik dan agama. Tetapi tetap saja bagi Beyza, Devian tetap laki-laki bukan perempuan. Jadi bagi Beyza buat apa mencintai seseorang yang belum tentu menjadi jodoh nya. Menurut Beyza lebih baik saat ini ia lebih mencintai pencipta nya dari pada mencintai mahkluk nya

"Waalaikumussalam" balas Beyza dingin

"Eh Afwan. Assalamualaikum" jawab Devian sembari tersenyum Kik kuk

Lalu Beyza membalas salamnya lagi "waalaikumussalam"

Beyza tidak berkata-kata lagi. Ia langsung melanjutkan langkahnya. Sedangkan Devian mengikuti Beyza dari arah belakang

Ia tidak berani menjajarkan tubuh nya dengan tubuh Beyza takut menjadi fitnah

"Beyza!" Panggil Devian lagi

Jadi mau tak mau Beyza harus memberhentikan langkahnya. Sepertinya Devian ingin membicarakan sesuatu, pikir Beyza

Lalu Devian berjalan dari arah belakang menuju ke arah depan

Saat ini Beyza dan Devian sedang berhadapan. Tetapi Beyza membuang mukanya ke arah lain. Ia ingin menjaga pandangannya dari laki-laki bukan mahramnya

"Lak" (untuk kamu)

Devian menyodorkan sebuket bunga untuk Beyza. Sedangkan Beyza hanya terdiam, tidak memiliki ekspresi sedikit pun

Beyza juga tidak menerima sebuket bunga dari Devian

Dengan cepat Beyza pergi dari hadapan Devian menuju tempat kerjanya

Tetapi perkataan Devian membuat Beyza memberhentikan langkahnya

"Ana uhibukka fillah" ucap Devian

Lalu ia berjalan mendekati Beyza. Saat sudah berada di hadapan Beyza, Devian berjongkok lalu meletakkan sebuket bunga yang tadi ia bawa untuk Beyza ke lantai. Setelah itu Devian merogoh salah satu saku celananya, lalu ia menyodorkan kotak yang berbentuk hati berwarna merah

Setelah itu ia membuka nya. Di dalam nya terdapat cincin yang sangat indah. Setelah itu Devian berkata kepada Beyza

"Hal satakunina, Beyza Ereshva Falisha, rafiqati fi hadha alealam wafi alakhirati?" Ucap Devian

Dear Habib Albi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang