_HAPPY READING_
"Makasih Za" ucap Brian
Saat ini Brian sudah tidak menangis lagi. Beyza menangkupkan tangannya kepada wajah Brian menghapus bercak air mata Brian
"Brian sekarang Lo makan ya!"
"Iya Za"
Lalu Beyza pun menyuapi Brian
"Za gue punya sesuatu buat Lo" ucap Brian
"Apa?"
Lalu Brian pun mengambil sesuatu dari belakang bantal nya
"Ini" ucap Brian sembari menyodorkan sekotak kecil kepada Beyza
"Ini apa Brian?" Tanya Beyza bingung
"Buka aja" jawab Brian
Lalu Beyza menerima sekotak kecil itu. Setelah itu Beyza pun membuka nya. Saat Beyza membukanya Terdapat kalung di sana. Kalung dengan bandol setengah hati
"Ini kan kalung couple!"
"Iya benar Lo za"
"Ini gue juga punya satu lagi" sambung Brian dengan menunjukkan kalung tersebut
"Za gue mohon pake ya!"
Beyza tidak menjawab perkataan Brian
"Please!!"
"Gue mohon" ucap Brian dengan menangkupkan kedua tangannya di depan dada
"Oke" jawab Beyza
Seketika senyum Brian pun terbit dari arah sudut bibirnya
"Sini Za biar gue pakaikan"
"Gak usah bri.......
Belum selesai Beyza berbicara, Brian sudah mengambil kalung yang ada di tangan Beyza. Lalu Brian menggulung kan kedua tangannya pada leher Beyza. Saat ini posisi wajah Brian dan Beyza sangatlah dekat. Hanya tersisa satu jengkal tangan di antara mereka. Beyza merasakan degup jantung nya yang berpacu lebih cepat tidak seperti biasanya
"Jangan liatin mulu nanti suka loh" ucap Brian
Memang, walaupun Brian sedang fokus memasangkan kalung pada Beyza, tetapi Brian juga fokus pada wajah Beyza
"Gue tau, gue itu tampan"
"Banyak kok cewek-cewek yang naksir sama gue"
"Lo itu perempuan yang paling beruntung Za, bisa dicintai sama gue" ucap Brian
"Kepedean Lo" jawab Beyza dingin
Setelah Brian selesai memasangkan kalung kepada Beyza, tetapi di depan hijabnya ya teman-teman. Brian langsung menyuruh Beyza untuk memasangkan kalung miliknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Habib Albi
Teen FictionDear Habib Albi Cukup aku mencintainya dalam diam. Dan aku tidak menyalahkan takdir dari Allah karena kita berdua tidak di persatukan untuk bersama. Walaupun ada rasa yang sangat sesak di dalam dada. sepertinya, aku di takdirkan di dunia ini karena...