_HAPPY READING_
"Gue boleh minta ke Lo buat cium gue?" Ucap Brian ragu
Beyza tidak menjawab perkataan Brian, ia hanya terdiam di tempat
"Gue tau pasti Lo.......
Belum selesai Brian berbicara, Brian seketika merasa terkejut
Cup
Beyza meletakan satu tangannya di dahi Brian lalu menciumnya
"Gue bukan mahram Lo"
"Sebenarnya apa yang telah gue lakuin saat ini ke lo gue udah dosa"
"Tetapi gak ada siapa-siapa lagi kecuali gue yang bisa tolong Lo" ucap Beyza
Lalu Beyza mengambil posisi berjongkok lagi menyuruh Brian untuk naik ke punggung nya kembali. Tanpa basa-basi Brian pun naik ke atas punggung Beyza. Beyza mulai melanjutkan perjalanannya menuju rumah sakit
***
Saat mereka sudah hampir sampai di rumah sakit, tiba-tiba saja Geng Aggasa datang menghampiri mereka
Yaitu yang berisikan Adriel sebagai ketua geng Aggasa, dan kelima inti dari geng Aggasa, yaitu: Devano, Vegas, Ray, Reza dan nion
"Kenapa mereka datang di waktu yang salah" ucap Beyza dalam hati
"Wah akhirnya kita bertemu lagi Brian" ucap Adriel
"Mau apalagi Lo?" Tanya Brian masih di dalam gendongan Beyza
"Heh" Adriel hanya tersenyum miring. Lalu berkata sembari menunjuk ke arah Beyza
"Gue mau dia" ucap Adriel sembari menunjuk ke arah Beyza
"Lo..... Marah Brian
Walaupun kondisi Brian saat ini sedang lemah, tetapi bila ada yang berani mengusik miliknya Brian tidak akan tinggal diam saja
"Brian, biar gue yang hadapin mereka" ucap Beyza
Lalu Beyza menurunkan tubuh Brian di samping jalanan yang sepi. Lalu Beyza dudukan tubuh Brian di sanah
"Lo boleh miliki gue asalkan Lo jangan ganggu dia, dan Lo bisa kalahin gue" ucap Beyza
"Oke" jawab Adriel setuju
"HEH KALIAN SEMUA JANGAN KALIAN SENTUH TUH ANAK" teriak Adriel pada inti Aggasa
"Oke bos" ucap mereka serempak
Lalu pertarungan antara Adriel dan Beyza pun dimulai
"Gue harus kalahin mereka semua"
"Insya Allah gue bisa tahan dengan kondisi gue saat ini"
Lalu pertarungan pun dimulai
***
Sudah beberapa menit berlalu Beyza melawan Adriel
Buk
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Habib Albi
Teen FictionDear Habib Albi Cukup aku mencintainya dalam diam. Dan aku tidak menyalahkan takdir dari Allah karena kita berdua tidak di persatukan untuk bersama. Walaupun ada rasa yang sangat sesak di dalam dada. sepertinya, aku di takdirkan di dunia ini karena...