PART 23

9 4 17
                                    

_HAPPY READING_

"Beyza" ucap Brian

"Brian?" Ucap Farhan langsung pergi menuju firash Brian

Lalu Farhan dengan lembut mengusap rambut Brian yang ternyata Brian hanya mengigau

"Bagaimana pak, apakah Brian sudah sadar?" Tanya Beyza

"Belum Beyza" jawab Farhan

Wajahnya yang tadi terlihat senang saat Brian memanggil nama Beyza, seketika menjadi sedih. di saat Farhan menuju firash Brian, dan melihat Brian belum juga kunjung membuka matanya

"Brian bangun nak" ucap Farhan sedih, sembari mengusap lembut rambut Brian

"Beyza, kamu tau tidak?"

"Hal taerik madha ya sayidi?"

(Tau apa pak?)

"Brian itu sebenarnya....... anaknya penurut Beyza"

Mata Farhan mulai berkaca-kaca. Tetapi ia tetap melanjutkan perkataannya

"Di...dia anaknya itu baik, penurut. Tetapi saat ibunya meninggal sikap Brian menjadi berubah. Kamu tau tidak Beyza?. Saat ibu Brian meninggal dunia, Brian sangatlah terpukul. Di mata Brian saat itu seperti tidak ada kehidupan lagi"

"Tetapi ibu Brian menyuruh Brian untuk pergi ke Al-Azhar. Lalu Brian melakukan nya. Tetapi tetap saja kehidupan Brian tidak seperti dulu lagi"

"Tetapi Beyza saat Brian bertemu dengan kamu. Kehidupan Brian mulai terbentuk kembali"

Saat Farhan sedang mengatakan itu, tidak sengaja air mata Farhan terjatuh membasahi pipinya, di depan Beyza

Dengan cepat Farhan menghapus bercak air mata tersebut

Setelah itu ia melanjutkan berbicaranya

"Beyza, maukah kamu menjadi pendamping hidup Brian?"

Mendengar perkataan itu dari mulut Farhan, membuat Beyza tertegun di tempat

"Saya tau Beyza, Brian bukan anak yang baik tapi.......

"Maaf pak dia sudah di jodohkan oleh seseorang" ucap seseorang di ambang pintu sanah

Lalu Beyza dan Farhan pun menoleh ke arah sumber suara

"Abi?" Ucap Beyza

Ya. Yang berkata di ambang pintu sanah adalah Abbas. Abi dari Beyza

"Maaf pak mengganggu percakapan bapak dengan anak saya. Tetapi saya hanya mau bilang Beyza sudah di jodohkan dengan seseorang"

Dengan mengulurkan satu tangannya

Lalu Farhan pun menerima uluran tangan dari Abbas, sembari berkata

"Ternyata Beyza anak bapak"

"Ternyata Beyza tidak jauh dari orang tuannya. Ayahnya tampan, anaknya pasti cantik, walaupun saya tidak pernah melihat wajahnya"

"Masya Allah. Bisa saja pak"

"Assalamu'alaikum Abi" salam Beyza pada Abbas

"Wa'alaikumussalam" jawab Abbas

"Abi perjodohan i........

"Iya Abi sama Umi sudah siapkan seseorang untuk kamu"

Beyza menjadi tertegun mendengar perkataan Abbas

"Jodoh"

"Siapa?" Ucap Beyza dalam hati


Dear Habib Albi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang