_HAPPY READING_
Karena Brian tidak kunjung sadar Beyza langsung membawa tubuh Brian ke dalam dekapannya. Lalu Beyza menggosok tangan Brian supaya hangat
Setelah itu Beyza menggendong tubuh Brian ala back carry. Lalu Beyza bawa tubuh Brian ke ruang inap nya
***
Saat Brian membuka matanya, ia langsung mencari sosok perempuan yang biasa bersama nya. Tetapi tidak ada hanya ada Ghosli di Sanah
"Li!" panggil Brian kepada Ghosli
Lalu Ghosli pun menghampiri Brian yang masih terbaring lemas tanpa tenaga itu di atas firash
"Na'am tuan"
"Beyza mana?" Tanya Brian
Biasanya bila Brian ada di dalam keadaan seperti ini Beyza selalu ada untuk nya. Saat ini jam sudah menunjukkan pukul 21:00 malam
"Maaf tuan. Tuan Beyza sedang ada kepentingan di luar"
"Kepentingan dengan siapa?"
"Hafizh"
Seketika juga hati Brian sakit mendengar jawaban dari Ghosli. Seperti ada seribu anak panah yang menancap ke dalam hatinya
"Oh" hanya itu yang terlontar dari mulut Brian
Lalu karena tidak ada pertanyaan dari Brian lagi Ghosli pamit untuk keluar sebentar
"Tuan Brian saya izin keluar dulu sebentar" ucap Ghosli sopan
"Iya" jawab Brian pelan
"Assalamualaikum"
"Wa'alaikumussalam"
Lalu Ghosli pun keluar dari ruangan Brian. Seketika tangis Brian pun pecah
"Hiks hiks"
"Gue lebih baik mati, dari pada di dunia ini gak ada yang peduli sama gue"
"Gak ayah, anggota inti geng Black Demon, Beyza, gak ada yang peduli sama gue"
"Gue ingin mati aja. Gue ingin tinggalkan semua nya yang ada di dunia ini"
"Gue......
"Uhuk uhuk"
Brian kembali memuntahkan darah dari mulutnya. Brian juga masih terisak keras
"Hiks hiks......
"Bunda ambil nyawa Brian saat ini juga"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Habib Albi
Teen FictionDear Habib Albi Cukup aku mencintainya dalam diam. Dan aku tidak menyalahkan takdir dari Allah karena kita berdua tidak di persatukan untuk bersama. Walaupun ada rasa yang sangat sesak di dalam dada. sepertinya, aku di takdirkan di dunia ini karena...