_HAPPY READING_
TRINGGGGGG...........
Terdengar deringan dari handphone Beyza. Beyza segera mengambil handphone nya yang ada di atas nakas
"Assalamu'alaikum Beyza"
"Wa'alaikumussalam umi"
"Beyza kamu masih ada jadwal operasi?"
"Laa umi"
"Umi boleh minta permintaan sama kamu"
"Tafadhdholy umi" (silahkan)
"Nanti habis adzan Dzuhur kamu bisa pulang kerumah?"
"Insya Allah umi. Bila tidak ada jadwal operasi mendadak"
"Alhamdulillah, Syukron Za"
"Wa iyaak umi"
"Ya sudah umi tutup dulu ya telfonnya"
"Assalamu'alaikum"
"Na'am umi. Wa'alaikumussalam"
***
"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalam. Beyza akhirnya kamu sudah pulang nak" jawab Aisyah
"Ayo masuk Za. Ada tamu yang nunggu kamu, dari jam 10:00 siang tadi"
"Tamu?" Ucap Beyza dalam hati
"Umi Beyza boleh tanya?"
"Tafadhdholy Za"
"Kak Hafizhan sudah pulang ke rumah?"
Aisyah hanya menghembuskan nafas pelan, lalu berkata
"Belum Za. Hafizhan masih belum pulang"
"Tetapi umi mau bilang makasih sama kamu, karena sudah berhasil menemukan keberadaan Hafizhan" sambung Aisyah
"Berarti kak Hafizhan masih di rumah kak Althaf umi?"
"Na'am"
"Nanti kalau Beyza gak ada urusan penting, Beyza akan usahain buat bujuk kak Hafizhan buat pulang ke rumah"
"Na'ma Za, Syukron"
"Na'am umi. Wa iyaak"
"Ya sudah ayo masuk"
"Na'am umi"
Lalu Beyza dan Aisyah pun masuk ke dalam, menuju ruang tamu
"Za nanti sehabis tamu kamu pulang. umi bisa bicara berdua kan sama kamu"
"Na'am umi"
Setelah Beyza sampai di ruang tamu, Beyza sangat terkejut akan kehadiran Hafizh yang sedang menunggu nya. Saat Hafizh melihat Sosok Beyza yang sudah pulang dari rumah sakit. Dengan cepat Hafizh berdiri sembari menangkupkan kedua tangannya di depan dada. Memberikan salam pada Beyza
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Habib Albi
Teen FictionDear Habib Albi Cukup aku mencintainya dalam diam. Dan aku tidak menyalahkan takdir dari Allah karena kita berdua tidak di persatukan untuk bersama. Walaupun ada rasa yang sangat sesak di dalam dada. sepertinya, aku di takdirkan di dunia ini karena...