_HAPPY READING_
"I proud of you" ucap Beyza pelan, tetapi sikapnya masih tetap dingin
"Gak Za, gak. Lo jangan bangga sama gue"
"Gue kakak yang nggak becus. Kakak yang gak bisa jagain adiknya dari laki-laki yang bukan mahramnya" sambung Hafizhan
Hafizhan masih menenggelamkan wajahnya pada leher Beyza. Hafizhan juga masih terisak. Tetapi sudah sedikit mereda berkat pelukan hangat dari Beyza. Jujur sikap-sikap Beyza yang seperti ini benar-benar sangatlah langka. Bahkan, sepertinya baru satu kali seumur hidup
"Thanks, he has become the best older brother figure for me and Bezziza"
Hafizhan yang mendengarkan setiap perkataan dari Beyza pun semakin terisak. kakak mana yang nggak sedih melihat adiknya berciuman dengan laki-laki yang bukan mahramnya. Apalagi ditambah sikap Bezziza yang tidak bisa cuek kepada laki-laki. Hal itu membuat Hafizhan khawatir sendiri, karena kedua orang tuanya sudah memberikan amanat kepada Hafizhan untuk menjaga adik-adiknya supaya tidak berdekatan dengan laki-laki yang bukan mahramnya. Tetapi sekarang, Hafizhan tidak bisa menjaga amanat itu. Sebab itulah Hafizhan merasa bersalah kepada kedua orang tuanya, yang tidak bisa menjaga amanatnya
Sudah lama sekali Hafizhan menangis, pada akhirnya Beyza membawa Hafizhan duduk didekat tempat sholat yang ada di dalam pesawat tersebut
"Tenangkan hati kakak dengan menunaikan ibadah sholat, setelah itu minta maaflah kepada Allah SWT, karena kak Hafizhan tidak bisa menjaga amanat dari umi dan Abi. Jangan minta maaf kepada Beyza, tetapi kakak Hafizhan minta maaflah kepada yang maha kuasa" ucap Beyza
Sudah sekian lamanya Beyza tidak berbicara dengan menggunakan bahasa Indonesia, Beyza selalu berbicara dengan bahasa arab. Dan sudah lama juga Beyza tidak berbicara panjang lebar. Bagi Beyza ada kalanya ia menggunakan bahasa arab dan Indonesia, dan ada kalanya juga ia berbicara banyak. Beyza itu orangnya tahu keadaan dan posisi. Jadi dimana dia berpijak disitu juga ia beradaptasi
Beyza memang dari dulu selalu menenangkan dengan cara ini. Disaat Hafizhan atau Bezziza sedih dan tidak mau berhenti menangis, Beyza selalu menyarankan untuk pergi berwudhu lalu menunaikan ibadah sholat. Kalau bisa membaca kitab suci Al-Qur'an juga supaya hati kita menjadi tenang dan tidak sedih kembali
Hafizhan yang mendengar perkataan Beyza seperti itu, pada akhirnya melepaskan pelukannya dari tubuh Beyza. Untung saja Beyza menggunakan baju warna hitam, jika tidak pasti baju Beyza sudah menerawang akibat air mata Hafizhan yang banyak
"Sana kak wudhu dulu, habis itu sholat, kalau bisa baca juga Al-Qur'an" ucap Beyza kepada Hafizhan
Sedangkan Hafizhan hanya mengangguk kecil lalu berkata
"Jangan tinggalin kakak sendiri di sini Za, kakak lagi butuh kamu, untuk ada disamping kakak" ucap Hafizhan dengan sesenggukan
"Gak kak"
"Tapi kalau kamu mau per.....
"Aku gak bakal tinggalin kak Hafizhan sendiri" potong Beyza cepat
"Dengar kak, apapun yang terjadi sama kak Hafizhan insya allah aku akan selalu ada untuk kak Hafizhan. Aku akan selalu berdiri di samping kak Hafizhan selalu ada untuk kak Hafizhan di keadaan apapun itu" sambung Beyza
Dengan cepat Hafizhan memeluk erat tubuh Beyza dengan berkata
"Janji jangan tinggalin kakak sendiri Za"
"Iya kak, insya allah aku janji" sambil membalas pelukan dari Hafizhan
Setelah itu Hafizhan melepaskan pelukannya dari tubuh Beyza, dengan tersenyum. Akhirnya Beyza bisa membuat Hafizhan tersenyum kembali. Beyza hanya tersenyum kecil di dalam sana, sambil mengusap lembut pipi Hafizhan, dengan berkata
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Habib Albi
Teen FictionDear Habib Albi Cukup aku mencintainya dalam diam. Dan aku tidak menyalahkan takdir dari Allah karena kita berdua tidak di persatukan untuk bersama. Walaupun ada rasa yang sangat sesak di dalam dada. sepertinya, aku di takdirkan di dunia ini karena...