_HAPPY READING_
"Beyza"
Panggil seseorang dari arah sanah. Lalu seseorang itu berjalan menuju ke arah Beyza dan Hafizh. Dengan cepat Beyza menjauhkan wajahnya dengan wajah Hafizh
"Gue mau bicara sama Lo" ucap Agler
Ya seseorang yang memanggil nama Beyza adalah Agler. Agler telah berhasil menemukan keberadaan Beyza
"Gue sibuk" jawab Beyza
Lalu Beyza mengambil beberapa dokumen yang cukup banyak itu di atas bangku. Dan akan ia bawa ke ruangan khusus nya untuk di kerjakan
"Sibuk Lo kata" ucap Agler miris
"Sesibuk apa kegiatan Lo hari ini. Tetapi masih bisa berduaan?"
"Oh. Mungkin sibuk apel ya?"
ucap Agler yang membuat amarah Beyza melonjak
"Jaga ucapan Lo"
jawab Beyza dengan membalikkan badannya menghadap Agler dengan menatap Agler penuh kemarahan
"Gue bisa jelasin" ucap Hafizh pada Agler
"Gak perlu. Gue udah tau hubungan kalian berdua"
"Gak nyangka gue. Ternyata Lo itu berbeda sama penampilan Lo ya Za"
"Agler gue bisa jelas.......
"Lo pergi sekarang juga Hafizh" potong Beyza cepat
Saat ini, Beyza sedang menahan amarahnya
"Tapi Za......
"GUE BILANG PERGI YA PERGI!!!!!"
amarahnya Beyza sudah meluap tidak bisa ia tahan lagi
"Za gue mau jelas.......
"LO MAU MASUK KE DALAM LIANG LAHAT SEKARANG"
"GUE DORONG LO DARI LANTAI LIMA INI. MATI LO" ucap Beyza kasar
Hafizh menelan salvinya dengan susah payah. Ia sangat takut bila Beyza sudah bersikap seperti ini padanya. Dengan cepat Hafizh berpamitan dan meminta maaf pada Beyza. Setelah itu ia berlalu pergi
"Oke gue pergi. Maaf Za, gara-gara gue......
"PERGI SEKARANG JUGA MUHAMMAD HAFIZH AL-HAZIM"
Sesegera mungkin Hafizh pergi dari sanah sekarang juga
"Assalamu'alaikum" ucap Hafizh, lalu berlalu pergi
"Wa'alaikumussalam jawab Beyza dan Agler pelan
Setelah itu Beyza menatap Agler sekilas lalu berlalu pergi. Tetapi tangan Beyza di cekal oleh Agler. Membuat Beyza memberhentikan langkahnya
"Lepasin gue" ucap Beyza kesal
"Gue bakal lepasin Lo. Asalkan Lo ikut gue ke atas Ruf toop sekarang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Habib Albi
Teen FictionDear Habib Albi Cukup aku mencintainya dalam diam. Dan aku tidak menyalahkan takdir dari Allah karena kita berdua tidak di persatukan untuk bersama. Walaupun ada rasa yang sangat sesak di dalam dada. sepertinya, aku di takdirkan di dunia ini karena...