_HAPPY READING_
"Beyza" ucap Brian lemas
Karena Brian sudah tidak sanggup lagi. Akhirnya Brian memejamkan kedua matanya
Ketika Brian membuka matanya, cahaya lampu menyilaukan tatapan nya. Tetapi dengan cepat Brian beradaptasi
Ia melihat sekeliling. Tidak ada siapapun kecuali dirinya di ruang inap 12 Warda
"Tunggu bagaimana bisa ia ada di sini?"
Ucap Brian heran dalam hati
Lalu tiba-tiba pintu kamar inap Brian terbuka, menampakkan sosok perempuan yang selama tiga hari ini sudah menghilang Entah kemana dan telah Brian cari-cari kesana-kemari
Seketika juga mata Brian membulat cukup lebar. Lalu ia berkata
"Beyza" ucap Brian lemas
"Kenapa Lo lakuin ini semua"
"Maksud Lo" bingung Brian
Saat ini kondisi Brian sangatlah lemah. Ia masih terbaring di atas firash
"Kenapa Lo gak operasi"
"Gue.......
"Lo bikin khawatir ayah Lo sendiri Brian" ucap Beyza dengan nada sedikit ditinggikan
"Lo gak operasi, Lo gak cuci darah. Lo mau penyakit kanker Lo itu semakin nyebar Hah?"
"Gue......
"Gue gak butuh Kekhawatiran dari orang lain"
"Za, dengerin dulu gue ngo.........
"Apa. Seharusnya Lo itu lebih mementingkan kondisi Lo sendiri Brian"
"Gak usah peduli sama kondisi orang lain" marah Beyza
Beyza menjadi merasa bersalah. Karena Beyza yang sudah pergi tiga hari karena koma dan hilang tanpa kabar, mengakibatkan kondisi Brian semakin parah karena mencarinya
"GIMANA GUE GAK KHAWATIR, SAMA KONDISI LO BEYZA"
"LO HILANG SELAMA TIGA HARI, DAN GAK ADA KABAR SAMA SEKALI"
"GHOST MENGHILANG, GHOSLI JUGA MENGHILANG. GUE HARUS TANYA KE SIAPA LAGI KEBERADAAN LO ZA" jawab Brian dengan nada di tinggikan
"Inget Brian Lo bukan siapa-siapa gue"
Lalu Beyza berlalu pergi. Tetapi sebelum Beyza berlalu pergi, Brian mengatakan sesuatu pada Beyza
"Mungkin itu menurut Lo. Tetapi menurut gue Lo adalah orang yang paling gue sayangi dan orang yang akan gue jaga sampai kapan pun. Sampai nafas terakhir gue" ucap Brian
Beyza tidak menjawab. Ia hanya tersenyum miring di balik burqa nya. Lalu Beyza membalikkan badannya menghadap Brian sembari berkata
"Lo operasi jam 20:00 malam nanti"
Setelah itu Beyza berlalu pergi meninggalkan Brian
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Habib Albi
Teen FictionDear Habib Albi Cukup aku mencintainya dalam diam. Dan aku tidak menyalahkan takdir dari Allah karena kita berdua tidak di persatukan untuk bersama. Walaupun ada rasa yang sangat sesak di dalam dada. sepertinya, aku di takdirkan di dunia ini karena...