_HAPPY READING_
Hari sudah mulai gelap, menunjukkan jam pukul 18:45. Sebentar lagi akan masuk adzan isya. Beyza bergegas berdiri dari tempat duduknya. Pesawat yang Beyza, Hafizhan, dan Bezziza naiki memiliki fasilitas bintang sepuluh. Di dalam pesawat ini terdapat ruang khusus untuk para penumpang makan dan juga terdapat tempat sholat Islam. Jadi bagi yang memiliki agama Islam bisa menunaikan sholat tanpa meng qodonya. Beyza yang melihat Hafizh menghalangi jalannya pun berdehem kecil
Posisi Beyza saat ini di pojok dekat jendela pesawat, sedangkan Hafizh ada di posisi pinggir tempat duduk. Hafizh yang mendengar suara seseorang berdehem kecil dari arah sampingnya pun mendongak melihat sosok tersebut. Saat mata mereka tidak sengaja saling menatap, walaupun tidak terlihat mata Beyza karena tertutup burqa. Dengan cepat Hafizh menundukkan pandangannya menatap bawah tidak mau menatap ke atas, karena takut dosa. Jujur, Hafizh sampai saat ini belum mengetahui bahwa yang duduk di sampingnya adalah sosok perempuan, apalagi perempuan yang seperti ini
Bila ia tahu yang duduk di sebelahnya itu sosok perempuan, ia pasti akan meminta pindah tempat duduknya. Karena Hafizh tidak kunjung berdiri dan mempersilahkan Beyza untuk pergi, Beyza pun akhirnya mau tidak mau membuka suara
"Taharak janiban" (Minggir). Ucap Beyza datar dengan nada dinginnya
Hafizh yang mendengar itu pun langsung bergegas untuk berdiri dari tempat duduknya mempersilahkan Beyza untuk pergi
Lalu Beyza pun langsung bergegas pergi dari tempat duduknya, menuju tempat sholat. Sedangkan Hafizh ia merasakan ada yang aneh di dalam hatinya, jantungnya saat ini sedang berdetak sangat cepat. Saat tidak sengaja melihat sosok Beyza tadi Hafizh merasakan ada getaran sesuatu yang masuk ke dalam hatinya, dengan cepat Hafizh beristighfar
Jujur baru pertama kali ini ia melihat ada sosok perempuan yang bersikap dingin padanya. Padahal di sekolah lamanya Hafizh selalu di kejar-kejar oleh sosok perempuan, sebab ketampanannya dan ilmu agamanya.
Dan saat Hafizh melihat sikap Beyza tadi padanya, Hafizh menjadi merasakan bahwa Beyza adalah sosok perempuan yang selama ini ia inginkan dan cari. Apakah ini takdir dari Allah?. Tanya Hafizh pada diri sendiri dalam hati
Dengan cepat Hafizh menyingkirkan pikiran itu. Ia tidak ingin memikirkan sosok perempuan yang bukan mahramnya. Ia takut dosa dan ia juga takut Allah akan cemburu padanya. lalu ia mengambil sajadah dan mempersiapkan alat sholat lainya untuk menunaikan sholat terlebih dahulu
***
Setelah Beyza selesai menunaikan sholat, Beyza langsung pergi menuju bangkunya lagi tidak berniat untuk pergi makan. Sebenarnya Beyza merasa risih karena ia duduk dengan sosok laki-laki di sampingnya. Selama ini Beyza tidak pernah dekat ataupun berbicara dengan laki-laki yang bukan mahramnya, kecuali Hafizhan kakaknya sendiri. Tetapi Beyza tidak ambil pusing persoalan itu, Beyza bisa menganggap Hafizh itu tidak ada. Itulah prinsip seorang Beyza Ereshva Falisha. bila tidak terlalu penting untuknya, pasti Beyza selalu menganggapnya tidak ada atau bisa juga di katakan 'sampah' bagi Beyza
Lalu saat Beyza sedang berjalan menuju bangkunya, tidak sengaja Beyza berpapasan dengan kakaknya Hafizhan. Yang terlihat raut wajahnya sedang menahan amarah. Wajahnya merah padam. sangat jelas bagi Beyza untuk melihat Hafizhan, bahwa kakaknya saat ini sedang marah besar
Tetapi Beyza tidak mempedulikannya, ia melewati Hafizhan dengan begitu saja dengan santainya. Seolah-olah tidak ada siapapun di hadapannya. Tetapi langkah Beyza seketika berhenti saat tangan kirinya di cekal oleh Hafizhan, dengan erat. Bahkan sangking eratnya siapapun bisa menggeram kesakitan. Tetapi tidak halnya dengan Beyza. Beyza tidak merasakan sakit karena pegangan erat dari Hafizhan. tetapi Beyza menjadi semakin yakin bahwa saat ini Hafizhan sedang menahan amarahnya
"Ma madha?" (Ada apa?). Ucap Beyza membuka pembicaraan
Saat ini Beyza sudah berbalik badan menjadi menghadap Hafizhan. Saat ini Hafizhan sedang menundukkan kepalanya ke arah bawah, menahan amarahnya. Sebenarnya Beyza tidak ingin membuka pembicaraan terlebih dahulu. tetapi sudah lima menit Beyza menatap Hafizhan yang masih menundukkan kepalanya, yang tidak bersuara sama sekali
Sedangkan Hafizhan tidak kunjung juga membuka suara. Pada akhirnya Beyza lah yang membuka suara terlebih dahulu, walaupun tidak mau.
Jika tidak Beyza yang membuka suara dahulu, nanti akan berselang lebih lama lagi. Beyza tidak mau membuang waktunya untuk hal yang tidak berguna seperti ini, Yang hanya berdiri dan diam. Bagi Beyza setiap detik, waktu, jam dan hari Beyza sangatlah penting untuknya. Jadi Beyza tidak ingin membuang-buang waktunya untuk hal yang tidak pentingTanpa ada aba-aba Hafizhan langsung memeluk tubuh Beyza dengan sangat erat. Beyza juga dapat mendengar bahwa Hafizhan terisak cukup keras. Badan Hafizhan juga terasa bergetar menahan amarah dan menahan isaknya
Beyza hanya terdiam tidak merespon, tidak menenangkan Hafizhan dan tidak membalas pelukan Hafizhan sebagai penenang. Memang sosok yang memiliki hati es. Ada kakaknya yang menangis saja Beyza tidak memperdulikannya, Bahkan sekedar menenangkannya saja tidak. Sejak kecil bila Hafizhan memiliki masalah, Hafizhan pasti selalu berlari dan curhat kepada Beyza. Ya, walaupun Beyza tidak pernah menanggapinya sedikit pun
Beyza pasti hanya mendengarkan curhatan dan tangisan Hafizhan. Bahkan Bezziza juga sering curhat kepada Beyza. Hanya Beyza saja yang tidak pernah curhat tentang masalahnya dan keluh kesahnya pada siapa pun. Beyza hanya mengungkapkan semua masalah dan keluh kesahnya, hanya kepada Allah SWT saja. Tidak pernah kepada orang lain
Sudah hampir setengah jam Hafizhan menangis dengan memeluk erat tubuh Beyza. Ditambah isakan dari Hafizhan tidak kunjung berhenti malah semakin tambah keras, Beyza pun menjadi merasakan kasihan kepada kakaknya itu. Pasti mata teduh kakaknya itu sudah sembab akibat menangis terlalu lama
Tanpa pikir panjang Beyza langsung memeluk sambil mengelus lembut rambut Hafizhan, untuk menenangkannya. Hafizhan yang merasakan sikap lembut dari Beyza. untuk pertama kalinya dari seorang Beyza Ereshva Falisha, tambah terisak keras sambil memeluk tubuh Beyza lebih erat lagi. Niat Beyza yang ingin menenangkan Hafizhan malah berujung Hafizhan tambah terisak. Apakah sikapnya salah saat ini?. Bingung Beyza
Beyza tidak menyukai ini. Beyza tidak menyukai bila ada seseorang yang memeluknya. Untung saja tempat ini sepi, hanya ada mereka berdua saja di tempat tersebut. Tetapi mau bagaimana lagi, saat ini Beyza benar-benar merasa kasihan kepada kakaknya. Beyza menangkupkan tangannya kepada wajah Hafizhan. Supaya Hafizhan mau menatapnya. Lalu wajah Hafizhan pun mengikuti tangan Beyza, yang membawa wajahnya untuk menatapnya.Saat mereka sudah saling menatap, Beyza bisa melihat mata Hafizhan yang sembab akibat sudah menangis terlalu lama. sampai-sampai hidung Hafizhan pun sekarang memerah. Lalu Beyza dengan lembut berkata
"Hafizhani, limadha?" (Kak Hafizhan kenapa?)
" 'akhbirni" (bilang kepadaku)
Dengan mengusap lembut pipi Hafizhan, menghapus air matanya
Hafizhan yang mendapatkan perlakuan dari Beyza seperti itu, untuk pertama kalinya, ia langsung menenggelamkan wajahnya di leher Beyza yang tertutup rapi oleh hijabnya. sembari menggesek-gesekkan wajahnya mencari kenyamanan 'manja'. Tidak tahu kenapa saat Hafizhan diperlakukan oleh Beyza seperti ini, Hafizhan rasanya ingin bermanja-manja dengan Beyza. Sembari memeluk tubuh Beyza dengan erat. Sedangkan Beyza hanya bisa menghembuskan nafas kasar
"Gue nggak becus jadi kakak Za" ucap Hafizhan dengan ber iringnya isakannya
"Gue....gue" ucap Hafizhan terbata-bata dengan suara isakannya semakin menjadi-jadi
Beyza tetap terdiam tidak merespon, tetapi pikiran Beyza saat ini pergi mencari cara untuk menenangkan Hafizhan. Selamat ini Beyza sudah sering menenangkan Hafizhan saat menangis, tetapi keadaan saat ini berbeda dengan yang sebelumnya
Walaupun Beyza tidak melihat kejadian yang membuat Hafizhan seperti ini, tetapi Beyza tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan Hafizhan. Beyza bisa melihat semuanya lewat ZPS di handphonenya. Dan ZPS Beyza berbeda dengan ZPS pada umumnya. Beyza yang menciptakan ZPS tersebut, ZPS yang Beyza buat bisa melacak seseorang dan sekaligus bisa juga melihat aktivitas orang tersebut. Secara langsung lewat handphone dan laptop miliknya
"I proud of you" ucap Beyza pelan
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Habib Albi
Teen FictionDear Habib Albi Cukup aku mencintainya dalam diam. Dan aku tidak menyalahkan takdir dari Allah karena kita berdua tidak di persatukan untuk bersama. Walaupun ada rasa yang sangat sesak di dalam dada. sepertinya, aku di takdirkan di dunia ini karena...