4.

6.2K 325 10
                                    

Hari ini cukup penting bagi Karina, dia dan aldo akan melakukan liputan eksklusif lebih dekat  dengan Pak Prabu secara langsung di kediamannya. Setelah mengeringkan rambut, karina memoles make up tipis di wajahnya. Sedikit sentuhan blush on agar wajahnya terlihat segar dan polesan lipstik merah muda.  Mengenakan setelah celana dan blazer berwarna nude dipadukan dengan inner berwarna putih dan sneakers putih. Setelah dirasa cukup rapi , karina menyemprotkan parfum beberapa kali disekitar tubuhnya kemudian meraih totebagnya dan bergegas menjemput aldo untuk menuju kediaman Pak Prabu.

****

Pagi ini teddy menemani Pak Prabu melakukan rutinitasnya berenang. Setelah cukup lama berenang Pak Prabu menepi ke pinggir kolam, di ikuti oleh teddy yang menepi di sisi Pak Prabu. Ia membuka kacamata renangnya, seraya mengusap butiran air yang tersisa di wajahnya.

" bagaimana konfirmasi sinar post teddy ?". Tanya Pak Prabu.

Teddy tersipu, telinganya memerah.

" sinar post memberikan feed back positif atas tawaran kita pak, dijadwalkan akan berkunjung pagi ini jam 9.00 " jawab teddy singkat dan padat.

" ha.ha.ha.. manfaatkanlah waktumu mumpung masih muda " Pak Prabu menepuk pundak Teddy lembut.

" siap pak ." Teddy mengangguk , kemudian tersenyum tipiss hampir tidak terlihat .

*****

Pukul 8.45 pagi sebuah mobil merah tiba di kediaman Pak Prabu . Karina menurunkan kaca jendela mobilnya.

" selamat pagi bapak kami dari Sinar Post " karina menunjukan ID card beserta surat tugas dari kantor.

" selamat pagi ibu " security tersebut memeriksa id card serta surat tugas yang ditunjukkan karina. Setelah itu mereka membukakan pagar rumah yang berdiri kokoh dan megah tersebut.

" terima kasih pak " karina menganggukkan kepalanya seraya melajukan mobilnya memasuki pelataran rumah Pak Prabu.

Setelah mobil terparkir dengan tepat, karina merapikan sebentar rambutnya dengan jari-jari tangannya. Kemudian ia dan aldo memeriksa lagi beberapa alat untuk keperluan liputan hari ini.

" njir mba, lo ga deg deg an mba ? " tanya aldo saat menutup pintu mobil karina.

" deg deg an lah bego, lo awas bacotnya ga dijaga ya ntar gue botakin itu jenggot marsupilami itu "

" enak aja jenggot marsupilami , betewe rapi amat mba jadi pangling " aldo mengelus lembut jenggotnya penuh sayang.

" gue menor ya do ? " karina menghentikan langkah kakinya.

" hah ? Nggak dih gitu aja baper. Cantik aelaaahh " aldo menyeret lengan karina untuk kembali berjalan.

" dih bohong lu ya ! " karina memukul punggung aldo.

" hahahhaa cantik kali mba katina nih percaya deh "

" iyuh najis ! " karina berjalan mendahului aldo melihat beberapa orang sudah berdiri di teras menyambut kedatangan mereka.

" selamat pagi mba karina , selamat datang di kediaman Pak Prabu " ucap pria yang tak asing. Yupss.. teddy berdiri menggunakan seragam militernya menyambut kedatangan karina dan aldo.

" selamat pagi pak teddy serta bapak - bapak sekalian yang telah memberikan kesempatan pada kami Sinar Post untuk liputan eksklusif kali ini" . Karina dan Aldo membungkukkan badan bersamaan.

" sama sama terima kasih buat kalian berdua yang berkenan memenuhi undangan Pak Prabu pagi ini ". Ucap teddy .

Karina dan aldo tersenyum mengangguk.

" perkenalkan ini beberapa staff Pak Prabu , ada agus , najib , rezky, marcell, dan deren " . Teddy memperkenalkan satu persatu rekannya pada karina dan aldo.

" salam kenal saya karina " ucap karina sambil menjabat satu persatu tangan staff pak prabu.

" salam kenal saya aldo "

" mari masuk  kita briefing sebentar sebelum memulai liputan ". Ujar teddy .

" baik pak " ucap karina dan aldo bersamaan.

Karina dan aldo memasuki ruang meeting yang begitu megah. Karina terpukau dengan design interior kediaman Pak Prabu, sungguh mencerminkan seorang negarawan yang memiliki nasionalisme tinggi. Ia duduk di kursi bersisian dengan aldo. Pantat karina tersenyum bahagia saat mendarat di kursi tersebut. Sungguh terasan nyaman, karina dan aldo saling beradu tatap dan menahan senyum.

" mba kalo kursi kantor kaya gini. Gue betah lembur ga pulang mba " ujar aldo

" anjir, kampungan banget kita ya do " bisik karina lirih di telinga aldo, keduanya menahan tawa.

Teddy , dan ketiga rekannya memasuki ruang rapat dan duduk di hadapan mereka berdua.

" boleh saya periksa daftar list wawancara dahulu ? " tanya rezky .

" baik, boleh pak " karina mengulurkan berkas tersebut ke arah rezky.

" mas aldo , boleh saya periksa alat alat  kelengkapan liputannya ? " tanya najib .

" boleh pak " aldo mengeluarlan beberapa barang dari tas ranselnya. Najib dan agus membantu aldo memeriksa dan mempersiapkan alat - alat liputan.

" mba karina.. "

" iya pak " karina mengangkat kepalanya seraya membetulkan letak kacamatanya.

Telinga teddy bersemu merah.

" nanti setelah liputannya siap tayang, saya bisa cek terlebih dahulu ?". Tanya teddy.

" bisa pak, nanti setelah selesai proses edit bisa bapak periksa terlebih dahulu ". Jawab karina.

"Boleh saya minta nomor hp nya? , ehm biar nanti kordinasi terkait hasil liputan ini lebih mudah " tanya teddy.

Rezky, najib dan agus sontak mengangkat kepala terkejut. Kemudian mereka bertiga saling memandang satu sama lain dengan senyum dikulum.

" mungkin nomer HP aldo saja pak, soalnya HP saya masih di servis. Nanti gabisa dihubungi by phone. Hehe " karina tersenyum.

Hmmppfff , agus menahan tawa. Najib memukul pundak agus. Rezky tersenyum dibalik berkas yang diperiksanya.

" ini pak no.. " aldo hendak memberikan nomer HP nya.

" kalo email pasti ada ? Nanti bisa kirim email kan ? " ternyata teddy tidak menyerah.

" oh ini email saya " ucap karina sambil menulis alamat emailnya di secarik kertas, kemudian mendorongnya ke arah teddy.

" terima kasih "

" sama sama "

*******

Fiksi ini kupersembahkan untuk asupan  cegil cegil nusantara. Saranghaeyo yeorobun 🫶

Jan lupa vote ya 🫰

To be cont 😎

Siap Salah Pak ! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang