40.

3.4K 252 26
                                    

Karina baru saja kembali dari liputan bersama aldo, keduanya berjalan hampir bersamaan memasuki ruang kerja mereka. Karina meletakkan totebag nya di sisi kursinya, ia mulai menyalakan PC komputernya.

" indriii.  Gue email abis ini ya " ucap karina dari mejanya.

" siap mbaa " sahut indri menanggapi karina.

Karina meneguk es kopi dihadapannya, liputan yang ia kira hanya sebentar ternyata berlangsung hampir seharian.

" lah bukannya libur lu rin ?" Tanya nayla menghampirinya.

" wacana doang itu mah " ucap karina sambil menatap layar komputernya.

" libur kemarin gimana rin " tanya nayla  penasaran.

" ga gimana - gimana " ucap karina datar.

" oh.. , lu jadi jalan ama teted ga ?" Tanya nayla berusaha mengulik informasi.

" lu tumben kepo banget nay " ucap karina curiga.

" yauda ah , ga nanya. byeee " ucap nayla sedikit kesal beranjak meninggalkan nayla. Karina menarik tangan nayla mencegah temannya itu pergi.

" lu tau kan ? " tanya karina sambil tetap melanjutkan pekerjaannya.

" tau apaan ?" Tanya nayla bingung.

" rencana mas teddy " jawab karina singkat.

Nayla terkekeh sambil menutup mulutnya.

" aduh ketauan nih, tapi gue gatau detailnya nay dia cuma bilang misi sukses gitu doaaang.." ucap nayla.

" gua ampe sekarang masih mencoba memproses semua kejutan yang dia kasih kemarin " ucap karina yang akhirnya selesai mengirim pekerjaanya pada indri.

" dikasi apa aja lo ? Dikasi cincin ?" Tanya nayla penasaran sambil membolak balik kesepuluh jari karina.

" ga ada cincin bego, jangan harap ada adegan propose dia bertekuk lutut dengan bunga bunga bertaburan" ucap karina.

" lah terus gimana? " tanya nayla penasaran bagaimana cara teddy melamar karina.

" ya gua diajak kerumah dia, terus dia ngomong *kita nikah ya?* dan dia juga cerita kalo abis ke surabaya ketemu papa mama " ucap karina memegang pundak nayla.

" gitu aja ?" Tanya nayla.

" di part mana lo ikut berkontribusi saudara nayla ?" Tanya karina.

" part dia ke surabaya gue yang kasi alamat sama nomer nyokap lo , heheheheheeeee " jawab nayla mengangkat dua jarinya isyarat damai.

" makasih ya nay , gue jadi tau sebesar apa usahanya dia " ucap karina tulus.

" sebesar bumi ini nay, gua jamin " ucap nayla tangannya bergerak membentuk bulatan besar.

" dih lebay lu " cibir karina.

" beneran teddy yang ngomong kaya gitu riinn." Ucap nayla meyakinkan.

" ish mana mungkin " karina kemudian mematikan pc nya bersiap untuk pulang.

" yeeeee yauda kalo ga percaya." Jawab nayla pasrah sambil mengrucutkan bibirnya.

Karina merapikan kembali meja kerjanya, ia beranjak dari duduknya kemudian melambaikan tangannya pada rekan-rekannya berpamitan.

Karina melajukan mobilnya pulang di tengah terik matahari senja. Tangannya meraih HP didalam totebag di kursi sebelahnya. Ia menekan sambungan telepon dengan mode loudspeaker sembari mengemudikan mobilnya pulang.

Tuutt.. ttuutt...
Tuutt... ttuutt...

" Assalamualaikum " ucap karina menyapa seseorang diujung sana.

Siap Salah Pak ! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang