Karina tersenyum lega menutup berkas wawancaranya.
" Bapak terima kasih banyak atas kesempatannya " karina menundukkan kepala saat menjabat tangan Pak Prabu tokoh besar di Indonesia.
" sama sama karina dan aldo. Sampaikan salam saya untuk pimpinan redaksi kalian ya. " ucap Pak Prabu tersenyum.
" baik pak , akan saya sampaikan."
" karina sudah kenalan dengan ajudan - ajudan saya ?, semuanya masih bujang lo. Ha ha ha. " pak prabu tertawa khas bapak - bapak dengan nada terputus - putus.
" sudah pak, tadi kami sempat briefing sebentar sebelum liputan dimulai." jawab karina.
" bagamainana? Ganteng - ganteng kan ajudan saya ? Ha ha ha . Baiklah mari kita makan siang bersama dulu, mayor teddy sudah siap jamuan siang ini ?" Tanya Pak Prabu pada teddy.
" siap , sudah pak " jawab teddy. Sedangkan karina hanya tersenyum menanggapain jawaban yang dilontarkan Pak Prabu.
" mari karina dan aldo kita makan siang bersama " Pak Prabu beranjak dari kursi , dengan sigap agus dan najib menyingkirkan kursi tersebut. Pak Prabu berjalan menuju keruang makan, diikuti oleh ajudan-ajudannya.
" mari mba karina dan mas aldo " ajak teddy.
Karina dan teddy mengangguk , mereka berjalan mengikuti rombongan ajudan tersebut menuju ruang makan. Sambil berjalan, karina sesekali memerhatikan suasana yang terasa nyaman dan hangat di kediaman Pak Prabu.
" silahkan duduk " ucap Pak Prabu lembut.
Karina mengangguk, ia menarik kursi di sisi aldo. Karina kemudian duduk dan merapikan setelan baju yang ia kenakan. Tanpa karina sadari, di hadapannya teddy memerhatikan setiap gerakan kecil yang karina lakukan, karina cukup menarik perhatiannya sejak kunjungan ke kantor redaksi pagi itu.
" pak teddy , jangan lupa kedip dan senyum." bisik agus di sebelahnya. Teddy menoleh terkejut, matanya menatap agus tajam.
" maaf , siap salah pak !" Ucap agus sambil menahan tawanya.
Setelah jamuan makan siang bersama tersebut, Pak Prabu pamit untuk istirahat sebelum agenda selanjutnya yang telah menunggu. Teddy mengantar Pak Prabu menuju ruabgan istirahatnya, meninggalkan karina dan aldo bersama para ajudan-ajudannya.
" permisi pak, saya mau merapikan kamera dan peralatan lainnya tadi." Ijin aldo pada rezky.
" oh siap mas, mari saya bantu. " rezky menepuk agus dan najib untuk membantu aldo meraoikan sisa liputan tadi.
Sementara aldo merapikan barang-barangnya, Karina menunggu di ruang makan sembari memeriksa hasil wawancara. Saat jarinya sedang berselancar diatas tab nya, tiba - tiba kursi dihadapannya ditarik seseorang.
" astaga , maaf saya kaget pak " karina terperanjat.
" maaf membuat mba karina kaget, yang lain mana ?" ucap teddy tersenyum.
" oh lagi beresin kamera mas, eh pak . Maaf." Karina menunduk. Entah bagaimana lidahnya terpeleset tidak sopan pada ajudan Pak Prabu.
Teddy tersenyum melihat karina, yang keceplosan memanggilnya mas.
" maaf pak, tidak ada maksud untuk tidak sopan ". Karina menunduk takut.
" tidak apa - apa, oh ya kalau jurnalis hari minggu tetap kerja ? " tanya teddy.
" hari minggu biasanya full kegiatan liputan di lapangan pak." Jawab karina.
" liburnya hari apa kalo begitu "
" hmmm biasanya saya ambil weekday kalo kerjaan sudah beres pak "
" mba karin. Ayo.. " aldo datang menghampiri karin.
Tiga pemuda yang datang bersama aldo tersenyum saling beradu pandang. Karina bergegas membereskan barang bawaanya dan memasukkannya kedalam totebag. Ia berdiri beranjak dari kursinya.
" saya dan aldo izin pamit dahulu pak " karina berpamitan.
" mari saya antar mba karin " jawab agus yang sengaja mendahului teddy.
" terima kasih pak agus." Jawab karin tersenyum.
" mba karin ga usah manggil saya pak. Saya masih muda bukan bapak - bapak. Lagian ini sudah selesai jam kerjanya kan. " terang agus tersenyum lebar pada karina.
" hhehe baik mas agus "
" mba karin kelahiran taun berapa ? " tanya agus menyelidik. Teddy yang berjalan dibelakang agus dan karina mendengus mendengar agus sok akrab dengan karina. Rezky menepuk pundak teddy pelan seolah memberi sentuhan semangat sambil tersenyum penuh arti. Teddy menatap tajam rezky.
" BUAHAHAHAHAHA " rezky dan najib tak mampu lagi menahan tawa mereka.
Karina, aldo dan agus yang sedang asik berbincang sontak menoleh kebelakang karena tawa rezky dan najib yang mengejutkan.
" kenapa pak rez ? " tanya agus penasaran.
Rezky dan najib hanya tertawa sambil saling memukul pundak dan lengan. Sedangkan Teddy menggelengkan kepalanya sambil berjalan mendahului mereka menuju teras halaman.
Agus mengendikkan pundaknya pada karina dan aldo, mereka bertiga kemudian ikut tertawa melihat tingkah rezky dan najib. Sesampainya mereka di teras, karina dan aldo berpamitan kepada empat pemuda itu.
" terima kasih undangan dan jamuan istimewa bersama Pak Prabu hari ini, sebuah kehormatan bagi saya dan aldo serta Sinar Post. Semoga kerjasama ini bisa terjalin kembali dilain waktu." Jelas karina sambil menjabat satu persatu tangan mereka.
" rin. Jangan lupa follback ya kalo HPnya udah bisa dipake " ucap agus saat menjabat tangan karina.
" siap , makasih banyak yaa" karina tersenyum lebar menepuk punggung telapak tangan agus.
" jangan lupa hasil liputan nanti saya periksa dulu." Ucap teddy saat menjabat tangan karina yang kecil di dalam genggaman tangan teddy.
" siap pak ! , terima kasih jamuannya " karina mengangguk pelan.
" mari semuanya.. saya pamit dulu " ucap aldo menyusul langkah karina menuju parkiran mobilnya.
" siap. Hati hati mas aldo." Ucap mereka hampir bersamaan.
Mereka berempat berdiri di teras memerhatikan mobil karina yang berjalan keluar dari kediaman Pak Prabu. Karina membuka jendela kacanya menganggukkan kepala sambil memencet klakson.
Tin tin.
Security menutup kembali pagar saat mobil karina telah keluar dari kediaman pak prabu. Agus tiba-tiba melingkarkan lengan tangannya kepundak teddy.
" gwenchana hyung. Gwenchanayo " ucap agus sambil mengusap pundak teddy.
" HAHAHAHAHAHHA " Rezky dan najib tertawa terbahak - bahak melihat tingkah agus.
" najib. Boleh saya minta email kamu ?" Rezky bertanya sambil mengendikkan jari di dagu najib.
" boleeeh doOOoong " jawab najib dengan suara dibuat - buat.
" kalian ya, dasar sinting semua, jangan lupa siap-siap agenda bapak beriikutnya." Teddy melepas tangan agus dipundaknya kemudian berjalan memasuki rumah.
" pak teddy ga penasaran sama instagram kirana ? " tanya agus menyusul langkah teddy.
Teddy hanya diam.
" oke , aku wa aja ya nama ig nya. Saya tau anda gengsi padukaaa " agus tersenyum penuh kemenangan, ia pantang menyerah menggoda teddy.
******
Fiksi.
Jangan lupa vote ya maniessss 🫰
To be cont 😎
KAMU SEDANG MEMBACA
Siap Salah Pak !
General FictionKarina (30 th) seorang jurnalis dari sebuah media ternama di Jakarta. Gadis asli surabaya yang sudah merantau cukup lama di Jakarta sejak ia lulus kuliah. Teddy Indra (35 th) seorang ajudan dan sekpri tokoh ternama di Indonesia. Kelahiran asli Mana...