Hari ini buka puasa pertama di bulan Ramdhan. Setelah bertahun - tahun sahur ditemani alarm, tahun ini dini hari tadi akhirnya karina dibangunkan oleh suara merdu teddy. Karina tersenyum salting sendiri mengingat momen sahur tersebut, ia juga membayangkan tahun depan tidak hanya dibangunkan suaranya tetapi duduk bersama teddy di meja makan sahur bersama.
Membayangkannya saja sudah membuat karina tersipu, ia meringis sambil mengetuk kemudi mobilnya.
Sore ini cuaca cukup cerah, jalanan mulai padat. Tampak pasar takjil disepanjang jalan menuju rumah orang tua teddy sudah mulai padat.
Drrtt.. drrt..
Drrrr.. drtt.." iyaaa, lagi dijalan mass " jawab karina saat mengangkat telepon masuk dari teddy.
" kenapa gamau dijemput aja ?" Tanya teddy.
" ribet , ini aku dari kantor langsung jalan. Maaf ya lepek lepek dikit. " ucap karina.
" yauda aku hampir sampe rumah mama, hati - hati yaa .. see you " ucap teddy menutup sambungan teleponnya.
Teddy sejak kemarin tidak menyerah memaksa karina untuk menyetujui rencana berangkat bersama-sama menuju orang tuanya, sedangkan menurut karina itu menghabiskan waktu di jalan. Akhirnya teddy pasrah menuruti kemauan karina untuk berangkat dari tempat kerja masing - masing menuju rumah orang tuanya.
Mobil karina akhirnya sampai juga di halaman rumah orang tua teddy. Ia mengikat rapi rambutnya agar terlihat tidak terlalu berantaka, dan beberapa tembakan parfum di tubuhnya. Karina kemudian keluar dari mobilnya dengan membawa bungkusan dimsum mentai sebagai tambahan menu takjil nanti.
Teddy sudah menunggu karina, ia berdiri di pintu rumahnya dengan senyuman lebar. Wajahnya tampak segar, sepertinya ia baru saja mandi. Teddy tampak casual hari ini , ia menggunakan kaos polo warna hitam sertam celana warna nude. Karina hampir melepuh di posisinya berdiri melihat teddy mode casual seperti sore ini.
" cakep amat, abis mandi ya ?" Sapa karina ketika menghampiri teddy.
Teddy terkekeh salah tingkah mendengar pujian karina untuk dirinya.
" bawa apa ini ?" Tanya teddy.
" dimsum mentai " jawab karina.
Mereka berdua kemudian memasuki rumah teddy, karina disambut oleh pelukan mama teddy.
" gimana puasa hari pertama ?" Tanya mama teddy.
" Alhamdulillah lancar maah " jawab karina.
" Kok ga barengan aja, ga lagi berantem kan ?" Tanya mama teddy penasaran.
" hehehe nggaak lah ma, ini karina dari kantor " ucap karina meringis.
" aku udah maksa jemput mah, karina yang gamau " ujar teddy.
" oh yaudah, kirain lagi berantem.. mama mandi dulu bentar ya, abis masak gerah " ucap mama teddy, kemudian meninggalkan teddy dan karina di ruang tengah.
" mau nunggu maghrib dimana ? Disini apa di belakang ?" Tanya teddy.
" disini aja deh. Aku capek .. " jawab karina kemudian merebahkan dirinya di sofa.
Teddy kemudian duduk di sofa mengikuti karina.
" udah telfon papa ?" Tanya teddy membuka perbincangan serius.
Karina mengehela nafas, baru saja ia ingin mengistirahatkan tubuh dan otaknya.
" sampunn (sudah) mas teddy " jawab karina lembut.
" terus gimana kata papa kamu ?" Tanya teddy penasaran.
" atur suka suka kamu lah karina." jawab karina santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Siap Salah Pak !
General FictionKarina (30 th) seorang jurnalis dari sebuah media ternama di Jakarta. Gadis asli surabaya yang sudah merantau cukup lama di Jakarta sejak ia lulus kuliah. Teddy Indra (35 th) seorang ajudan dan sekpri tokoh ternama di Indonesia. Kelahiran asli Mana...