14.

4.3K 244 6
                                    


Drrtt drrtt
Drrtt drrtt

Karina meraih HP nya di nakas, menggeser layar kacanya dengan mata terpejam.

" hmmm .." karina menggumam.

" belum bangun ?" Tanya teddy.

" pagi udah nelpon sih mas.. " jawab karina masih dengan mata terpejam.

" soalnya kangen "

" ga mempan .. "

" kamu ga kerja ?"

" kerjaa, abis ini mandii. Kamu rencananya ngapain hari ini ?"

" ini aku udah jalan kerumah bapak, yah biasalah kunjungan kerja ke beberapa tempat sekalian ada makan malam sama tamu luar negri nanti malam " terang teddy

" sibuk kali abang satu inii "

" makanya aku sempetin dengar suara kamu dulu "

" ntar aku kirim-kirim voice note deh buat kamu semangat kerja."

" hahahha bener ya, awas ya kalo bohong."

" yakali sempet di play vn nya .. "

" karinaa.. " teddy menyebut nama karina lembut.

" iya iya tauu, yaudah aku mandi dulu ya.. semangat kerjanya pak mayor !"

" kamu juga semangat ya.. , have a nice day .." ucap teddy lembut kemudian menutup sambungan teleponnya.

Karina beranjak dari ranjangnya, menuju kamar mandi dan melakukan aktivitas paginya sebelum berangkat kerja.

*****

Karina baru saja memasuki lift, namun pintu lift terbuka lagi. Sosok pak rendra berdiri hadapan karina.

" selamat pagi pak rendra " ucap karina tersenyum.

" selamat pagi karina " balas rendra dengan senyum manisnya.

Karina memundurkan posisinya satu langkah di belakang rendra. Rendra kemudian menoleh kearahnya.

" kenapa mundur karina ?" Tanya rendra.

" ah anu gapapa pak, biar bapak tidak sempit." Jawab karina.

" bukan karena kamu tidak nyaman dengan saya kan ?" Tanya rendra. Karina terkejut dengan pertanyaan rendra.

" oh tentu saja tidak pak, maaf jika saya membuat bapak tersinggung" karina menunduk.

Pintu lift terbuka.

" sekali saya minta maaf pak, mari saya duluan .. " pamit karina. Rendra mengangguk.

Karina berjalan cepat menuju ruangannya sambil memukul kepalanya sendiri. Wajahnya cemas dan gelisah.

" lo napa rin ? " tanya nayla menghampiri karina yang tampak ketakutan.

" duh takut gue, nih pegang tangan gue ampe dingin ." Jawab karina dengan nada cemasnya sambil memegang tangan nayla.

" lo habis liat hantu ?" Tanya nayla.

" ini lebih serem dari hantu nay, gue tadi kan kebetulan naik bareng pak rendra." Karina memulai ceritanya sambil meletakkan totebagnya di sisi kursinya.

" trus ?"

" ya pas dia masuk gue mundur kebelakang, eh dia nanya kenapa gue mundur . Trs dia tersinggung " karina mengacak kepalanya.

" emang lo jawab apa ? "

" biar ga sempit gitu "

" dia tersinggung merasa gendut apaya. Padahal kan dia ganteng ya.. kenapa tersinggung." Nayla terheran - heran.

Siap Salah Pak ! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang