Masa kampanye hampir selesai, minggu depan pemilu akan di adakan serentak di seluruh Indonesia. Karina tetap menjalankan kegiatannya meliput kampanye dari Paslon Pak Prabu, dari daerah satu ke daeran lain bersama aldo.Karina tersenyum miris, bagaimana bisa dia dulu membayangkan kegiatan liputan kampanye yang melelahkan ini setidaknya menjadi menyenangkan karena ada teddy di sana. Kenyataanya, masa kampanye belum usai, kisah cinta karina lebih dulu karam.
Sejak malam itu, karina dan teddy tidak lagi berhubungan sampai saat ini. Teddy yang semakin sibuk dengan jadwalnya yang padat, begitupun karina.
Karina menggerakan jarinya di layar kaca, teddy semakin populer di sosial media. Sosok teddy makin digemari oleh banyak wanita khususnya pendukung Pak Prabu. Jauh dalam palung terdalam hati karina, dirinya merindukan teddy. Momen - momen yang ia dan teddy lalui bersama kembali berputar di kepalanya.
Entah kenapa rasanya sakit sekali ?, karina menepuk dadanya. Kenapa sekalinya ia jatuh cinta, harus jatuh sejatuh-jatuhnya.
Ia kembali mengusap layar HPnya, kemudian berhenti.
Karina terpaku, matanya berkaca - kaca. Terdapat berita jika teddy telah dekat dengan seorang wanita, dan tertangkap kamera penggemar sedang jalan bersama disebuah restoran. Meskipun foto tersebut buram, karina tahu wanita itu adalah alya.
Drrtt drrtt
HP karina berdering.
" jalan yuk rin " ucap suara di ujung telepon.
" hmmm " karina menggumam, mengusap air matanya.
" rin ? "
" aa... apa ?" Jawab karina tersedu.
" lo nangis? "
Karina diam.
" aelah, lo mandi sekarang trus jemput gue. Maunya gue yang jemput lo tapi gue gabisa nyetiiirrr " omel nayla.
" gamau "
" ish yauda. Gue naik gojek kesana 30 menit lagi sampe. Lo mandi dandan yang cantik. Kita jalan ya manisss." Ucap nayla kemudian menutup sambungan teleponnya.
Karina meletakkan HP nya di meja rias, kemudian memandang dirinya di cermin.
Menyedihkan.
Rambut lepek berantakan, mata bengkak penuh air mata, kantung mata menghitam.
Ia berjalan meraih handuknya, berjalan menuju kamar mandi. Nayla benar, dirinya harus segera mandi , berdandan yang cantik dan hempaskan semua hal menyedihkan hari ini.
Karina sedsng mengeringkan rambutnya, kemudian suara ketukan pintu terdengar.
Tok tok tok !
" riinnnnn.... " ucap nayla.
Karina menghampiri pintu kamar kosnya, membukakan pintu untuk nayla yang tepat 30 menit sudah sampai di kamarnya.
" nih kopi nih, ama donat " ucap nayla menerobos dirinya disisi pintu.
" duh ga sia sia gue patah hati, friends sevice nya mantep banget !" Ucap karina kemudian menutup pintunya.
" sebel banget gue kalo lo menyedihkan gitu rin, ntar kalo ada yang deketin lo lagi mending gue test dulu deh. Gila aja, pas lo sakit ati gini gue yang ngerawat mati-matian. Emang bangsat tuh teddy." Omel nayla panjang lebar, diakhiri umpatan untuk teddy.
" hahahaha kok lo yang sewot sih nay " karina tertawa mendengar umpatan nayla, ia melanjutkan mengeringkan rambutnya yang setengah basah.
" rin, lo mending apus tiktok deactive semua akun sosmed lo deh " ucap nayla yang duduk bersila diatas karpet sambil menyantap donat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Siap Salah Pak !
General FictionKarina (30 th) seorang jurnalis dari sebuah media ternama di Jakarta. Gadis asli surabaya yang sudah merantau cukup lama di Jakarta sejak ia lulus kuliah. Teddy Indra (35 th) seorang ajudan dan sekpri tokoh ternama di Indonesia. Kelahiran asli Mana...