Raja menari ketika penjaganya mati. Bersenang-senang sedari tadi. Daging kualitas tinggi dan pie buah beri. Sajian istana selalu bervariasi.
Putra dan putri yang membenci. Tak lantas seketika berani. Mereka menyimpan dan menyembah rasi. Berdoa pada bencana yang akan terjadi.
Raja tertawa ketika pahlawan mati. Terbahak-bahak sedari tadi. Pedang dan tombak bergerigi. Senjata istana selalu bervariasi.
Seruan musik berbunyi asri. Singgasana yang berkilau manis. Minuman bagian fermentasi. Raja tidak butuh permaisuri.
Pada pesta indah di istana bintang kiri. Orang-orang tinggi datang dan bernyanyi. Mencoba menggoda raja berkali-kali. Putra dan putri mengikuti.
Raja duduk diam di atas api. Ia tidak akan bisa melarikan diri. Semua sudah banyak membenci. Berpakaian rapi dan tersenyum iri.
Maka saat pesta petang ini. Raja tidak tahu diri. Kesulitan untuk berdiri. Raja ambruk, telah diracun dan mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dan Kini.
PoetryDan Kini, tidak lebih dari sebuah karangan tidak masuk akal. Berupa puisi yang ditulis hati-hati. Keluh kesah dan keresahan yang tidak pernah berhenti, ialah ide utama dari tulisan ini. Kumpulan tulisan ini tidak banyak yang bersuasana riang, cender...