Logika dan emosi

10 2 0
                                    

Otaknya hampir meledak bersama kertas-kertas masuk akal. Apa yang sebenarnya mereka pikirkan? Membiarkan manusia rapuh itu tidak berhenti bertindak. Apa mereka berusaha membunuhnya?

Serangan jantung dan kilat merah. Minuman beracun dan batuk darah. Terlalu banyak cara mati luar biasa. Tangannya masih terus bergerak.

Kenapa dia tidak merasa lelah? Tumpukan buku berseru marah. Pandangannya yang semakin ke bawah. Terus bertahan melawan rasa bersalah.

Ruangan itu sampai berkeringat. Menyaksikan seseorang berpikir berat. Jam dinding bahkan merasa bosan. Saat dia membaca tulisan.

Coretan putus asa menghiasi kertas kerja kerasnya. Berperang dengan kata-kata menghadapi manusia berotak tinggi. Berjuang bersama kopi menjelajahi inovasi literasi. Berharap pada kiri untuk terus memberikan motivasi.

Dan pada malam saat lelah dan sesalnya memuncak. Seuntai tali menawarkan jalan pintas menuju mimpi dan fantasi. Logika buntu dibantu oleh iblis bermata satu. Dia bingung sekali, lalu lebih memilih tidur sebentar sampai datangnya fajar.

Dan Kini.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang