Hawa selalu berubah ketika sambekala. Kenapa engkau meringkuk dalam goa? Menjadi kecil dalam arti sebenarnya.
Khawatir pada atmosfer dan udara. Seringkali menatap ke atas. Mengawasi angkasa.
Apakah engkau masih takut pada elang? Yang menguasai cakrawala. Yang menatap tajam dan siap menerjang.
Awan juga cemas kadang-kadang. Saat berhadapan dengan elang. Yang bersiul amat kencang.
Elang akan melayang dan mencabik-cabik awan. Terbang cepat, lesap dan lenyap. Sayapnya memang mengerikan.
Dan bagaimana caramu mengatasi ancaman sang elang? Apakah engkau hanya berdiam? Melamun, meratapi kedaifan.
Tanpa akal pikiran untuk berdaya. Manusia hanya mahluk marginal. Upaya harus segera dilakukan, engkau tidak bisa terus bersarang.
Dengan membawa tombak bermata batu hitam kelam. Engkau berjalan dan bergetar, siap melawan. Cakar elang yang turun dengan kejam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dan Kini.
PoetryDan Kini, tidak lebih dari sebuah karangan tidak masuk akal. Berupa puisi yang ditulis hati-hati. Keluh kesah dan keresahan yang tidak pernah berhenti, ialah ide utama dari tulisan ini. Kumpulan tulisan ini tidak banyak yang bersuasana riang, cender...