Dia yang berdiri diam di atas jembatan. Berpikir banyak hal. Dia punya dua pilihan. Tapi tak paham mana yang benar.
Iblis atau sang raja. Dia memilih tersenyum pada siapa? Kian gamang, wajahnya meraut kebingungan. Memutar benak tak karuan.
Sedikit langit yang kupunya. Apakah cukup untuk menceritakan semua? Apakah kurang bagi anda? Untuk sekedar merasa jemawa.
Dia yang dulu diberikan banyak peran. Hanya mampu memimpin kegagalan. Berdiri di depan tiang. Dia meratapi seharian.
Tali pemutus kehidupan. Gunting berlaku kejam. Lonceng yang tidak lagi membangunkan. Tidurnya terlalu lelap kawan.
Sore nanti semua berhenti. Lampu merah di selatan toko roti. Kereta berjalan hati-hati. Dan dia yang pasti akan pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dan Kini.
PoetryDan Kini, tidak lebih dari sebuah karangan tidak masuk akal. Berupa puisi yang ditulis hati-hati. Keluh kesah dan keresahan yang tidak pernah berhenti, ialah ide utama dari tulisan ini. Kumpulan tulisan ini tidak banyak yang bersuasana riang, cender...