Air berwarna coklat yang terbendung tenang. Suasana alam menjauhkan penderitaan. Cahaya jingga di atas sana. Memantul lembut melintasi air.
Dan sebuah petang, membuatku banyak berpikir. Kenapa harus ada keindahan di langit, saat hari akan berakhir? Kenapa perpisahan tak terasa ringan? Terasa sedih bahkan jika sebentar.
Apakah jauh begitu mengerikan? Sedari tadi aku merasa kesepian. Pada sore yang selalu berpesan. Untuk lapang dan melupakan.
Sore yang terasa sekejap. Jingga yang turun ke bawah. Bendungan berwarna merah. Dan aku yang duduk di sana.
Wahai langit dan bendungan. Ingatkan aku untuk pulang. Agar aku tak merasa muram. Karena berpisah bisa menyeramkan.
Sore itu daun juga berguguran. Mencoba mengingat banyak orang. Yang pernah bertemu, yang pernah berpisah. Aku tersenyum indah, saat matahari jatuh ke bawah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dan Kini.
PoetryDan Kini, tidak lebih dari sebuah karangan tidak masuk akal. Berupa puisi yang ditulis hati-hati. Keluh kesah dan keresahan yang tidak pernah berhenti, ialah ide utama dari tulisan ini. Kumpulan tulisan ini tidak banyak yang bersuasana riang, cender...