Beberapa saat lalu, kamu memikirkannya. Kenapa dulu terlampau indah? Kenapa sekarang terasa resah?
Apa rembulan juga merah merona? Saat memikirkan orang yang dicintainya? Saat merasakan takut luar biasa?
Berapa kali kamu membiarkan kecam melanda. Melintasi angkasa, melewati dunia. Terserah, jika memang tak apa-apa.
Gurauan di tengah langkah pulang. Bukankah dahulu terlampau ceria? Lalu, kenapa sekarang takut dan kecam, kamu hiraukan?
Perlukah untuk gundah masih bertahan? Perlukah kamu sedih tak tertahan? Perlukah kamu terus menahan?
Rembulan juga berbinar di angkasa gelap. Saat cahaya memberikannya rasa nyaman. Rembulan tertawa semalaman dan baru akan pulang saat pagi menjelang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dan Kini.
PuisiDan Kini, tidak lebih dari sebuah karangan tidak masuk akal. Berupa puisi yang ditulis hati-hati. Keluh kesah dan keresahan yang tidak pernah berhenti, ialah ide utama dari tulisan ini. Kumpulan tulisan ini tidak banyak yang bersuasana riang, cender...