Lamunan terlambat datang. Sore mendahului siang. Malam waktunya bercerita.
Kursi kayu basah. Kamu biarkan sendirian. Di ruang bersuara tenang, kamu tidak kesepian.
Kamu bisa memilih bahagia. Tapi kenapa duka lebih berkuasa? Tiap saat diam dan bicara.
Beban yang juga terasa. Tapi kamu tak punya banyak pilihan. Tiap saat ada tangis dan tawa.
Manusia bersayap luka. Atau yang tunduk wajahnya. Kamu tidak lagi leluasa.
Terkurung dan bebas pada saat yang sama. Ialah penjara menyenangkan. Wajah berubah menjadi garang.
Manusia berambut senja. Bungkuk dan bergerak lamban. Kamu tidak lagi bertemu dengannya.
Kamu tidak melupakan. Hanya, sesekali berpikir berat. Sesekali menjadi salah.
Cerita malam berikutnya. Mungkin juga tidak mengesankan. Cenderung lemah sebelum lelap.
![](https://img.wattpad.com/cover/356176587-288-k611481.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dan Kini.
PoetryDan Kini, tidak lebih dari sebuah karangan tidak masuk akal. Berupa puisi yang ditulis hati-hati. Keluh kesah dan keresahan yang tidak pernah berhenti, ialah ide utama dari tulisan ini. Kumpulan tulisan ini tidak banyak yang bersuasana riang, cender...