Merah melamun di hari Sabtu. Menunggu Minggu bersatu padu. Aku yang menjauh dari kamar. Telah pulang karena runyam.
Dan tumpukan buku di rak itu. Mungkin sudah lama mengutukku. Bersama gitar yang berdebu. Yang tergantung di tembok biru.
Lembaran penuh makna yang aku tinggalkan. Dulu ialah rekan paling nyaman. Melambaikan tangan padaku. Merasa rindu, saat diriku jauh.
Benda dan barang di sekitar. Adalah saksi mata masa lalu. Dering yang membangunkan di kala pagi. Kini tidur di atas meja, rusak dan mati.
Seluruh ruangan yang selalu sama. Buatku tersenyum merasa bangga. Di tempat yang berisi nostalgia. Selalu ria, untuk bisa mengingatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dan Kini.
PuisiDan Kini, tidak lebih dari sebuah karangan tidak masuk akal. Berupa puisi yang ditulis hati-hati. Keluh kesah dan keresahan yang tidak pernah berhenti, ialah ide utama dari tulisan ini. Kumpulan tulisan ini tidak banyak yang bersuasana riang, cender...