BAB.04

97 4 8
                                    

Annyeong eak 😄😄

••

••

"Sasha balik dulu kak, bang.." adik dari Ryan itu menyalimi tangan sang kakak dan kakak iparnya.

Tak lupa juga dia menguyel-uyel pipi gembul bayi laki-laki yang berada di gendongan kakak iparnya,dia gemas sekali dengan baby Xeon.

Pipi gembul Xeon selalu menjadi sasaran sang Tante jika bertemu, meskipun begitu baby Xeon tidak pernah terusik dengan kegiatan yang dilakukan tantenya itu, dia justru diam saja.

"Hati-hati pulangnya,jangan ngebut.." kata Ryan.

"Siap bang.."  balas Sasha dengan tangan hormat.

"Sering-sering ke sini ya onty.."

Maura menggerakkan tangan mungil sang putra, seolah-olah bayi itu yang berbicara dengan adik iparnya.

Sasha berlalu pergi dari apartemen sang kakak, kini sudah lega dia, setelah berbicara kepada kakaknya dan meminta pendapat juga.

Gadis itu menunggangi kuda besi kesayangannya,dia menyalakan mesin motor itu kemudian melaju dengan kencang. 

Knalpot brongnya menguar di udara ,seiringan dengan laju motor milik Sasha.


Sasha mengentikan motornya karena lampu lalu lintas berwarna merah.

Dia tidak tahu jika tak jauh dari posisinya,ada seseorang yang membuntutinya sejak tadi.

Orang itu merupakan suruhan ayah mertuanya, entah apa rencana pria tua itu, sehingga mengutus orang untuk mengikuti gadis itu

Lampu telah berganti menjadi hijau, kendaraan yang semula berhenti,kini sedikit demi sedikit mulai bergerak.

Sasha masih tidak sadar jika dirinya diikuti, orang itu semakin dekat dengan adik Ryan itu.

Merasa situasi di sekitar tak terlalu ramai, orang suruhan Viko itu mulai menjalankan aksinya.

Tenyata tak hanya satu saja,ada tiga orang. Mereka membuntuti Sasha menggunakan mobil sedan hitam.

Salah satu dari mereka membuka kaca jendela, dan orang yang menyetir menggerakkan mobilnya sejajar dengan motor gadis sasaran mereka.

"Nona, ada yang jatuh.." ucapnya sedikit berteriak agar Sasha bisa mendengarnya.

Dan benar saja,gadis itu memelankan laju motornya dan tidak lama kemudian dia berhenti untuk mengecek apakah barangnya ada yang jatuh sungguhan.

Sasha melepas helmnya dan turun dari motornya, mobil tadi pun turut berhenti juga.

Dua dari tiga orang itu turun dari mobil, keduanya saling adu pandang dan mengangguk bersamaan.

"Tidak ada .." kata Sasha yang tidak mendapati apapun di jalan belakangnya.

Ketika dia ingin berbalik kepada pria yang menegurnya tadi, secepat kilat orang itu memukul tengkuknya hingga Sasha pingsan tak sadarkan diri seketika.

Pukulan pria suruhan Viko itu tidak main-main kerasnya.

"Cantik sekali gadis ini.." ucap pria bernama Alden, seraya menjilati bibirnya.

Liurnya nyaris menetes saat melihat kecantikan yang dimiliki oleh Sasha.

"Jelas,kalo tidak cantik. Tidak mungkin tuan muda El berani menentang orangtuanya demi gadis ini.." sahut teman Alden.

Tanpa berlama-lama, Alden membawa Sasha masuk ke dalam mobil, sementara temannya yang satu tadi membawa motor milik gadis itu.

"Cepat jalan.." titah Alden kepada teman satunya lagi.

Mobil sedan itu mulai bergerak melaju kencang di jalanan sore hari yang sangat lenggang.


Mobil yang ditumpangi Alden berhenti di halaman rumah yang tidak terlalu besar. Pria itu turun dari mobil dengan Sasha yang masih merapat di gendongannya.

Dia pun memasuki rumah itu , dan disusul oleh kedua temannya di belakang.

Alden meletakkan Sasha di pembaringan kumuh yang ada di sana,dia mengikat tangan dan kaki gadis itu di masing-masing sudut ranjang.

Pria itu berlalu dari sana dan menemui seseorang di ruangan lainya.

CEKLEK..

"Bagaimana..?"  Itu suara seseorang yang berdiri menghadap jendela.

"Berhasil tuan.."

"Bagus,, HAHAHA.."

Orang itu berbalik badan,dia menyunggingkan senyum kepuasan di wajahnya. Dia adalah Viko,ayah dari Elvian, pria yang dicinta Sasha.

"Mau tuan apakan gadis itu..?" Tanya Alden.

"Terserah kalian,mau kalian pakai tubuhnya sekalipun aku tidak perduli.." jawab Viko dengan nada angkuh.

Picik sekali pria tua ini,tega menculik anak orang hanya untuk keegoisannya sendiri yang tidak terima,sang putra membangkang kepadanya.

Alden bahagia sekali,dia akan bersenang-senang dengan gadis perawan yang sangat cantik itu.

"Tapi, bagaimana jika tuan muda tau,Tuan..?"

"Bodoh.." sergah Viko.

"Kau harus pandai-pandai menyembunyikan jejak, begitu saja tidak becus..!!"

Alden berjengit kaget karena amukan tuannya.

BERSAMBUNG...

*

*

Wah ada yang macam-macam nih 🥱🥱

CINTA TERHALANG AGAMA (FINISHED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang