Bab.23

74 4 4
                                    

Warning ‼️‼️ ..
Bab ini ada adegan 21+ 💦..
Jika tidak berkenan boleh di skip saja 🫴 ..
Terimakasih ♥️..

•••••

Hari sudah memasuki malam,acara resepsi pernikahan Elvian dan Sasha yang tadi meriah kini sudah sepi.

Para tamu undangan sudah meninggalkan acara, karena sudah selesai.

"Aku izin membawa adikmu.." ucap El pada Ryan, kakak iparnya.

Elvian akan memboyong istrinya ke mansion yang beberapa waktu lalu ia gunakan untuk melamar Sasha.

"Sasha saat ini sudah menjadi tanggungjawab mu,jaga dia dan jangan menyakitinya, jika sampai hal itu terjadi.Aku sendiri yang akan memisahkan kalian..!" tutur Ryan.

"Iya kakak ipar,kau tenang saja.."

Ryan mendengus kesal,adik iparnya ini tengil sekali, padahal usianya tiga tahun lebih tua darinya.

"Abang.."

Sasha memeluk sang kakak dengan erat,ia menumpahkan airmata nya.

"Ssttt,jangan menangis abang tidak suka melihatnya.." bisik Ryan.

Sasha pun meredakan tangisnya.

"Berbahagialah..! Kamu berhak bahagia Sha.."

Ryan melerai pelukannya dengan sang adik, ia mengusap jejak airmata yang meleleh di pipi sang adik.

Dia melayangkan kecupan di kening sang sedikit lama,ia memejamkan kedua matanya erat sambil berkata dalam hati "Ayah-Bunda, lihatlah. Putra putri kalian sudah mendapatkan kebahagiaan masing-masing.."

"Sasha pamit bang.."

Gadis itu menyalimi tangan kakaknya.

*****

Di mansion baru Elvian..

Mobil yang berhiaskan bunga diikat dengan pita milik Elvian memasuki gerbang mansion,di belakangnya ada juga beberapa mobil khusus bodyguard yang membawa kado-kado dari para teman Elvian dan juga Sasha.

Sepasang pengantin ini juga membawa beberapa kado, pemberian dari Gastha (Gio-Rastha) dan RyMa (Ryan Maura.

Elvian turun dari mobil lebih dulu, lalu membuka pintu untuk sang istri.

Keduanya melangkah bersama ke dalam mansion, penjaga di depan pintu sigap membukakan pintu untuk sang pemilik mansion.

Sasha menundukkan kepalanya hormat pada penjaga itu sebagai tanda terimakasih.

Elvian menggenggam tangan sang istri berjalan menaiki anak tangga yang menghubungkan ke kamarnya.

Langkah demi langkah, akhirnya pun sampai juga di depan kamar.

Kreettt..

Pintu terbuka lebar, kamar itu sudah dihiasi dengan bunga-bunga.

Sasha sampai terperangah di buatnya.

Kecanggungan mendominasi kamar sepasang pengantin yang, Elvian dan juga Sasha.

Keduanya sama-sama diam di tempatnya masing-masing.Sasha berada di bibir ranjang sambil memainkan jari-jemarinya.

Sementara Elvian duduk di sofa kamar.

Hening sekali ruangan pengantin ini.

Menghembuskan nafasnya kasar, Sasha bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiri sang suami.

"Ay, bantuin buka Zipper gaun ini.."

Sasha membalikkan badannya membelakangi suaminya, Elvian bangkit dari duduknya dan meraih Zipper gaun itu turun hingga terbuka.

CINTA TERHALANG AGAMA (FINISHED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang