Bab.44

32 3 6
                                    

*****

"Ay lihat.."

Sasha menggoyang-goyangkan lengan sang suami, untuk melihat layar monitor. Dimana sang bayi bergerak-gerak di dalam perutnya.

"Itu bayi kita honey..?" tanya Elvian tersenyum riang.

"Hum, kamu benar.."

Kedua calon orang tua itu sangat bahagia melihat kantong janin yang terlihat di layar monitor.

Bayi itu terlihat sangat sehat meskipun masih malu-malu untuk menunjukan jenis kelaminnya pada kedua orangtuanya.

Bayi itu terlihat sangat sehat meskipun masih malu-malu untuk menunjukan jenis kelaminnya pada kedua orangtuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Usia kandungan Sasha saat ini sudah menginjak 6 bulan, perutnya sudah mulai terlihat buncit dan membesar.

"Bayi anda sangat sehat nyonya.." kata dokter.

Dokter itu membenahi peralatannya,ia sudah selesai mengecek kandungan dari pasien.

Sasha senang mendengarnya, begitu juga dengan sang suami.

Sedari awal kehamilan sampai menginjak trimester kedua ini, Sasha tak terlalu mengeluhkan pusing dan juga mual.

Bayi yang ia kandung sepertinya sangat pengertian dan tidak menyusahkan kedua orangtuanya.

Untuk masalah ngidam juga, hanya beberapa kali dan itu sangat mudah dicari.

Sepasang suami-istri ini bisa dikatakan lebih beruntung dari Gio dan Ryan, mereka berdua harus berjuang dan pusing saat menuruti kengidaman istri masing-masing.

Setelah mengecek kandungan, Elvian dan sang istri tak langsung pulang ke mansion.

Sebenarnya mereka ingin belanja untuk kebutuhan baby, tapi karena bayinya masih belum di ketahui jenis kelaminnya,jadi mereka menundanya terlebih dahulu untuk berbelanja.

***

Di sebuah restoran..

Setelah pulang dari rumah sakit, Elvian mengajak sang istri untuk makan siang di sebuah restoran mewah yang menyediakan berbagai menu western di dalamnya.

"Kamu mau pesan apa honey..?"

Elvian menyodorkan buku menu pada sang istri.

"Kamu saja yang memilihkan, aku ngikut saja.." kata Sasha.

Akhirnya Elvian memesan dua beef steak well done dan tambahan telur ceplok diatasnya, biasanya pria itu memesan dengan tingkat kematangan medium, tapi karena saat ini istrinya sedang hamil jadi ia memesan yang well done.

Supaya tak beresiko untuk kehamilan sang istri.

Tak ketinggalan dia juga memesan makanan penutup seperti puding, kesukaan sang istri.

Dan juga minuman yang menyegarkan pula ia memesan untuknya dan juga sang istri.

Sambil menunggu pesanannya datang, Elvian menatapi wajah istrinya yang terlihat semakin berisi dan gemoy.  Kedua pipi sang istri terlihat bulat seperti roti bakpao.

Dia semakin gemas dengan istrinya saat ini.

"Kenapa menatap ku seperti itu..?" tanya Sasha dengan kedua mata yang memicing tajam.

"Apa karena aku gendut,huh..?''

"Bukan honey, kamu terlihat sangat menggoda di mataku.."

Seperti biasa, pria itu selalu mengeluarkan rayuan mautnya saat sang istri mulai menunjukkan tanda-tanda keluar tanduk.

"Huh dasar.." dengus Sasha.

Elvian meringis sambil garuk-garuk kepalanya yang tak gatal.

Beberapa menit berlalu..

Pelayan mengantarkan pesanan dari meja yang ditempati oleh Elvian dan sang istri.

"Selamat menikmati tuan, nyonya.." kata pelayan sambil meletakkan pesanan.

"Terimakasih.." ucap Sasha.

Kedua matanya berbinar melihat makanan lezat di depan matanya. Ia menjilati area bibirnya yang terasa kering.

Sasha mulai menyantap irisan daging sapi yang berada di hot plate itu,ia memejamkan matanya sambil mengunyah dengan penuh penghayatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sasha mulai menyantap irisan daging sapi yang berada di hot plate itu,ia memejamkan matanya sambil mengunyah dengan penuh penghayatan.

Lumer, sekali di dalam mulutnya. Daging sapi yang empuk ditambah lagi dengan telur setengah matang dan juga tomat.

Saking nikmatnya,ia tidak bisa berkata-kata lagi.

"Kamu menyukainya honey..?" tanya El di sela-sela kunyahannya.

"Hum,suka sekali. Ini sangat lezat dan nikmat.."

"Habiskan kalau begitu, kalau perlu tambah lagi.."

"No no..! Ini sudah sangat kenyang nanti, kamu ingin membuat ku semakin gendut huh..?"

"Kan kamu makannya berdua sama baby,makan dalam porsi banyak itu wajar honey.."

Sebanyak-banyaknya Sasha makan, tapi dia masih memikirkan dirinya dan kandungannya. Jika kebanyakan makan nanti bisa membuat ukuran bayi membesar dan akan berakibat dengan kehamilannya.

Jadi ya,masih dalam batas wajar,kalau ia ingin memakan sesuatu.

Sepasang suami-istri itu diam dan tenang menghabiskan makanan masing-masing.

Tinggal menunggu bulan saja sang bayi akan segera lahir dan bertemu dengannya dan juga sang istri.

BERSAMBUNG...

CINTA TERHALANG AGAMA (FINISHED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang