BAB.06

89 5 6
                                    

Jangan diliatin aja, vote dong kalo berkenan juga komen 🤭😌..

*******

Sasha menangis semakin kencang, matanya masih terpejam erat. Dia enggan untuk membuka matanya.

"Ambilkan aku gunting.." titah Alden kepada temannya.

Temannya itu langsung bergegas mengambilkan barang yang diminta oleh Alden.

Ketiga pria itu tidak langsung mengeksekusi Sasha, mereka ingin sedikit bermain-main dengan gadis ini.

Alden mulai mengguntingi pakaian yang ada di tubuh Sasha,mulai dari kemeja hingga celana jeans.

Setelah menjadi serpihan,dia membuang asal ke sembarang arah.

Ketiga pria itu berdecak kagum melihat kedua bongkahan kenyal Sasha yang bersembunyi di balik cup bra gadis itu.

Benda kenyal itu bergerak-gerak seiringan dengan tangisan Sasha yang semakin menjadi.

"Kurang menantang kalo dia seperti ini.."

"Sepertinya aku harus memberinya sesuatu.." kata Alden lagi.

Dengan tubuh telanjangnya,dia berjalan ke arah laci, sebuah serbuk putih di tangannya. Kemudian dia mengambil satu gelas air dan melarutkan serbuk tadi.

Setelah itu dia mendekat kembali ke arah ranjang.

"Buka mulutnya.."

Kedua teman Alden itu menuruti ucapan sang ketua.

Dua pria itu menekan pipi Sasha, hingga bibir cantik itu mengerucut, Alden tersenyum licik. Dia menuangkan air yang sudah di campur dengan serbuk miliknya ke dalam mulut Sasha.

Sasha enggan menekannya, tapi air yang berada di mulut seakan tidak habis, alhasil dia tersedak, karena dipaksa untuk menelannya.

"Buka ikatannya.."

"Tapi.."

"Aku bilang buka ya buka...!" Sergah Alden.

Beberapa menit berlalu..

Selepas ikatannya dibuka, Sasha membuka matanya. Tubuhnya terasa panas dan gerah.

Darahnya berdesir hebat,suhu tubuhnya meningkat tinggi,bagian terlarangnya juga terasa berkedut.

"Engghh .."

Sasha melenguh bergerak seperti cacing kepanasan,dia meraba-raba tubuhnya sendiri, keringat sudah membanjiri tubuhnya.

"Ahh..emh.. panas.."

Alden yang melihat obat yang dia berikan mulai bereaksi, tersenyum puas.

Dia ingin gadis itu yang merengek dan mengemis untuk di sentuh olehnya.

Kedua teman Alden saling pandang, mereka belum tahu jika sang ketua memberikan obat p*rangsang kepada gadis itu.

"Ssshhhh...ahh..emhh.."

Jari jemari Sasha semakin bergerak liar, sesekali dia menggesekkan miliknya ke atas ranjang kumuh itu.

"Kau kenapa,hum..?" bisik Alden sesekali menjilati cuping telinga sang gadis.

"Panas..sshh..ahh.."

"Apa yang bisa aku bantu..?"

Alden melancarkan aksinya, menggerayangi tubuh molek nan indah itu, tindakannya ini bagaikan air es yang meneduhkan Sasha, setiap sentuhannya membuat gadis itu tidak karuan.

"Yeah sentuh aku .emhhh..ahh .."

Alden memberikan kode kepada kedua temannya untuk menikmati tubuh gadis itu.

CINTA TERHALANG AGAMA (FINISHED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang